jpnn.com - JATINANGOR - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) secara berkala melakukan test urine terhadap praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Demi pemerintahan yang bersih, IPDN telah ditetapkan sebagai kampus pelopor revolusi mental.
BACA JUGA: Inilah Hasil Saber Pungli setelah 1,5 Bulan Beraksi
"Saya minta BNN secara periodik kemari (kampus IPDN, red) untuk ambil sampel (urine, red). Ini penting meski waktu test (masuk IPDN, red) sudah diuji," ucap Tjahjo usai memberi ceramah pada ribuan praja IPDN, Jumat (16/12).
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, jika nantinya dari test urine ditemukan ada praja positif menggunakan narkoba, akan langsung diberhentikan.
BACA JUGA: Ancaman Menkeu Justru Disambut Baik Para Pengusaha Karawang
Sehingga kampus dapat benar-benar bersih dari pengaruh narkoba. Dan ketika nantinya bertugas melayani masyarakat, benar-benar dapat menjadi panutan.
"Ambil saja sample darahnya, urine, seratus orang. Random saja, tanpa perlu diberitahu lebih dulu," tutur Tjahjo.
BACA JUGA: Ancaman Menkeu Justru Disambut Baik Para Pengusaha Karawang
Selain narkoba, IPDN kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, juga terus meningkatkan disiplin praja. Alhasil, indisipliner semakin menurun tiap tahun.
Pada 2014 tercatat ada 73 praja yang melanggar disiplin, lalu pada 2015 turun menjadi 32 praja dan 2016 hanya 13 praja saja.
"Pengasuh praja juga ada yang diberhentikan karena dianggap gagal," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai Ada Tragedi Brexit Edisi Natal dan Tahun Baru
Redaktur : Tim Redaksi