Mendarat di Riau, Jokowi Langsung Pimpin Ratas Soal Karhuta

Senin, 16 September 2019 – 22:05 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali berkunjung ke Provinsi Riau, Senin (16/9). Kunjungan tersebut untuk mengecek langsung kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bumi Lancang Kuning.

Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 menuju Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru pada Jumat malam. Tak lama kemudian, dia langsung menggelar rapat terbatas mengenai karhutla di Hotel Novotel.

BACA JUGA: Karhutla Meluas, Ribuan Satwa Liar Masuk Perkampungan Warga

Saat membuka rapat tersebut, Jokowi menegaskan bahwa beberapa waktu lalu dirinya telah mengingatkan agar semua pihak mutlak mencegah karhutla. Sebab, kalau sudah terbakar maka akan sukit memadamkannya.

“Karena yang terjadi sudah kejadian, kalau kebakaran apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun kita sudah mengalaminya, sangat sulit menyelesaikan,” kata Jokowi.

BACA JUGA: Koalisi Masyarakat Sipil Surati Jokowi, Sebut Penanganan Karhutla Lamban

Dari pernyataannya, Presiden ketujuh RI itu tampak kecewa karena perangkat yang ada di daerah tidak digerakkan secara optimal. Baik gubernur, bupati, wali kota sampai ke desa. Kemudian jajaran TNI dari Kodam hingga Babinsa, maupun Polda sampai Polsek.

"Belum yang di BNPB, belum yang kita punya di kehutanan. Kita memiliki semuanya tapi perangkat ini tidak diaktifkan secara baik, kalau infratruktur ini diaktifkan secara baik saya yakin yang namanya satu titik api sudah ketahuan sebelum sampai jadi ratusan titik api," tuturnya.

Rapat terbatas itu dihadiri Menkopolhukan Wiranto, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menkes Nila F Moeloek, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karmavian, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Riau Syamsuar dan para bupati wali kota.

"Saya sudah ingatkan berkali-kali. yang kita hadapi bukan hutan, tetapi lahan gambut. Kalau sudah terbakar, habis berjuta liter (air) pun pasti sulit dipadamkan,” tegasnya.

Oleh karena itu, pada Jumat pekan lalu dia memerintahkan kepada Panglina TNI, kepala BNPB dan lainnya untuk melakukan modifikasi cuaca atau hujan buatan.

"Saya kira sudah dikerjakan. Hari ini juga saya harapkan, besok dilakukan hal sama dalam jumlah yang lebih besar. Pasukan pun sudah saya perintahkan ditambah," jelasnya.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler