Mendidik Pemilih tak Cukup Hanya Ajak ke TPS

Sabtu, 31 Desember 2016 – 17:01 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JPNN. com - ‎Mendidik pemilih bukan hanya dimaksudkan agar masyarakat bersedia datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada saat pemilihan umum (pemilu) maupun pemilihan kepala daerah.

Menurut Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow, mendidik pemilih juga harus mampu mengajak masyarakat menentukan pilihan atas kehendaknya sendiri.

BACA JUGA: Jumlah Paslon Minim, Keterwakilan Rakyat Mampet

"Kesadaran inilah yang disebut dengan kompetensi warga. Yaitu, kemampuan individu untuk memahami dan mengurus kepentingan bersama," ujar Jeirry, Sabtu (31/12).

Menurut Jeirry, ‎masyarakat harus menyadari  bahwa memiliki hak ‎untuk memerintah dan mengambil keputusan melalui negara terkait kepentingan bersama.

BACA JUGA: Tjahjo Lantik Irjen Carlo Tewu Jadi Pj Gubernur Sulbar

Hak tersebut didelegasikan kepada orang lain yang dipandang cakap, yang kemudian dipilih dalam pemilu.

"Nah upaya peningkatan kompetensi warga seperti ini, tentu saja tidak dapat dicapai serta memuaskan, apabila pendidikan pemilih dilakukan hanya dengan cara 'tembak lari', ucapnya.

BACA JUGA: Warga Baru Pindah, Tetap Boleh Nyoblos

Jeirry menilai, ‎pendidikan terhadap pemilih akan tercapai dengan upaya yang sistematis.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahyar Ogah Cerai dengan Mohan di Pilkada 2015


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pilkada  

Terpopuler