jpnn.com - JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyesalkan manipulasi pemberitaan melalui media daring dan media sosial terkait penerapan kembali kurikulum tahun 2006 pada 2016. Pasalnya, berita itu tidak benar dan hanya berasal dari tautan berita lama (2014) yang diunggah kembali.
"Pemberitaan itu adalah manipulasi informasi, yang dapat menimbulkan kebingungan. Ini tindakan sangat tidak terpuji, manipulasi informasi,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (15/12).
BACA JUGA: HEBAT: Pelajar Indonesia Mengukir Prestasi Tingkat Dunia
Mendikbud menegaskan tidak ada rencana menerapkan kembali kurikulum tahun 2006. “Tidak pernah ada rencana (kurikulum) kembali ke tahun 2006, mengenai penerapan dua kurikulum itu adalah peralihan kurikulum ada periode transisi. Sehingga, ada sekolah yang secara bertahap menerapkan, ada yang belum,” jelas Menteri Anies.
Dia menambahkan, kurikulum 2013 tetap akan dilakukan secara bertahap menunggu kesiapan seluruh sekolah.
BACA JUGA: UKG Offline untuk Guru Madrasah
Sebagai informasi, ada beberapa situs dan akun media sosial Facebook yang gencar menghembuskan isu mengenai penerapan Kurikulum 2006 dengan judul 'Pemberitaan Semua Sekolah Wajib Kembali ke Kurikulum 2006, Mulai Semester Genap Tahun 2015."
Pemberitaan tidak benar itu telah pernah diunggah pada awal Desember 2014, kemudian diunggah kembali pertengahan Desember 2015 sehingga mengesankan sebagai berita baru mengenai kebijakan baru Kemendikbud. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Demi Menimba Ilmu, Dua Bocah Bertaruh Nyawa di Tengah Laut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kereeen!!! Tiga Pelajar SMP Indonesia Sabet Emas di Kejuaraan Catur Internasional
Redaktur : Tim Redaksi