jpnn.com - SURABAYA - Selain Kemendikbud yang melaksanakan uji kompetensi guru (UKG) untuk guru-guru di bawah naungannya, Kementerian Agama (Kemenag) juga turut menyelenggarakan UKG bagi para guru madrasah. UKG yang dilaksanakan Kemenag menggunakan paper based test (PBT), bukan computer based test (CBT) sebagaimana yang dilaksanakan Kemendikbud.
UKG offline atau PBT itu dilaksanakan di MIN Jambangan, Surabaya, kemarin (13/12). Pesertanya berjumlah 137 guru madrasah negeri. Mereka terdiri atas 90 guru madrasah tsanawiyah (MTs) negeri dan 47 guru madrasah ibtidaiyah (MI) negeri.
BACA JUGA: Demi Menimba Ilmu, Dua Bocah Bertaruh Nyawa di Tengah Laut
''Untuk guru swasta, memang belum. Itu ketentuan dari pusat,'' kata Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Surabaya Abdul Rahman.
Tapi, dari 137 guru madrasah yang ikut UKG, 12 di antaranya tidak hadir. Ketidakhadiran mereka bukan karena alpa, melainkan ikut UKG online (CBT) yang dilaksanakan Kemendikbud. ''Karena waktu ujiannya memang bersamaan,'' tuturnya.
BACA JUGA: Kereeen!!! Tiga Pelajar SMP Indonesia Sabet Emas di Kejuaraan Catur Internasional
Rahman mengungkapkan, guru madrasah memang bisa ikut dua UKG. Yakni, UKG offline oleh Kemenag dan UKG online yang diselenggarakan Kemendikbud. Namun, jika waktu pelaksanaannya bersamaan, guru diprioritaskan mengikuti UKG online.
Menurut Rahman, ada 606 guru madrasah yang ikut UKG online. Mereka terdiri atas guru MTs dan guru madrasah aliyah (MA), baik negeri maupun swasta.
BACA JUGA: Siswa SMP asal Jatim dan Jabar Raih Emas di Olimpiade Sains Korsel
Sebanyak 606 guru dan 137 guru itu tentu belum menjangkau seluruh guru madrasah di Surabaya. Apalagi, jumlah guru mencapai ribuan. Begitu pula lembaga madrasah yang berjumlah ratusan. Jumlah MI di Surabaya mencapai 160 lembaga, MTs 45 lembaga, dan MA 18 lembaga.
''Jumlah gurunya ribuan,'' jelasnya.
Di sisi lain, UKG tahap dua dipandang tidak terlalu penting oleh banyak guru. Buktinya, masih banyak yang tidak mengikuti UKG tahap dua yang berakhir kemarin (13/12). Padahal, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya memberikan dua kali kesempatan.
Sebelumnya, terdapat 631 guru yang tidak mendaftar UKG tahap dua. Jumlah tersebut bertambah lebih banyak. Sebab, ditemukan guru yang mangkir di beberapa tempat ujian kompetensi (TUK). Di TUK SMAN 15, dari total 180 peserta UKG tahap dua, terdapat 53 guru yang tidak hadir. (puj/bri/c15/ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yohana: Ini Satu-satunya Di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi