Mendikbud: Belajar Sejarah Lebih Mudah dengan Metode Role Play

Senin, 07 November 2016 – 23:43 WIB
Muhadjir Effendy. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA--Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran sejarah karena banyak menghafal. 

Hal ini, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, jadi tantangan bagi dunia pendidikan bagaimana membuat siswa mencintai dan memahami sejarah dengan mudah.

BACA JUGA: Guru Dilarang Menggiring Opini Siswa Terkait Pilkada

"Sejarah akan mudah dihayati anak-anak dengan berbagai macam metode. Salah satunya metode untuk penghayatan‎ makna sejarah terutama pendidikan karakter adalah role playing atau permainan peran," kata Menteri Muhadjir saat membuka Konferensi Nasional Sejarah X di Jakarta, Senin (7/11).

Dijelaskan Muhadjir, pembelajaran melalui permainan peran akan memudahkan siswa menghayati sejarah masa lampau hingga saat ini.‎ 

BACA JUGA: Visi World Class Navy Seharusnya Dimulai dari Seskoal

Dalam setiap episode sejarah, siswa akan memerankannya di panggung dengan bimbingan guru.

"Dengan memerankan tokoh dalam episode sejarah, siswa akan mudah menghayati tanpa harus menghapal," ujarnya.

BACA JUGA: Beratttt...Guru Swasta Tak Mau 8 Jam di Sekolah

Sedangkan guru harus menjelaskan tentang nilai-nilai apa dari setiap episode sejarah yang diperankan siswa. 

Menurut Muhadjir, metode permainan peran ini sudah dimulai di sejumlah sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru dan PNS Dilarang Merokok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler