JAKARTA—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dinilai belum siap diberi beban dengan bergabungnya kebudayaan di dalam tubuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)Anggota Komisi X DPR RI, Raihan Iskandar mengungkapkan, hal ini dibuktikan dari hasil presentasi Mendikbud mengenai kebudayaan bersama dengan Komisi X beberapa hari yang lalu.
“Ketika Mendikbud melakukan presentasi di dalam raker bersama Komisi X, nampaknya belum ada kesiapan
BACA JUGA: Kebudayaan Tetap Prioritas
Menteri seakan-akan hanya menganggap pindahnya kebudayaan ini hanya pindah begitu sajaRaihan mengatakan, penggabungan kebudayaan ini bukanlah hanya sebatas memindakan 2 direktorat jenderal (Ditjen) kebudayaan di tubuh Kemdikbud saja
BACA JUGA: PKB Usulkan Mahasiswa Pendidikan Wamil
Tetapi juga harus ada penanganan serius, khususnya dalam masalah penyerahan anggaran.“Ternyata, Kemdikbud juga belum ada pembahasan mengenai anggaran kebudayaan bersama dengan Kemenkeu
BACA JUGA: 68 Ribu Jiwa Lebih Buta Huruf di Banyumas
Harusnya seorang menteri itu harus bisa membaca situasiAkhirnya kami menilai, reformasi birokrasi yang selama ini didengungkan, belum ada buktinya sedikitpun,” paparnya.Selain itu, ketika membahas mengenai anggaran, Mendikbud juga tidka bisa menyebutkan angka yang diusulkanSehingga, lanjut dia, bisa dikatakan angka anggaran kebudayaan belum ada kejelasan meskipun anggaran kebudayaan yang ada saat ini berada di Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif sebesar Rp 260 miliar.
Adanya kondisi demikian, seharusnya jajaran Eselon I dan II di dua kementerian antara Kemdikbud dan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif harus cepat koordinasi“Kalau kondisinya seperti ini, bisa membahayakan kinerja kedua kementerian itu sendiri. Kalau nantinya pengesahan anggaran sampai diundur, jangan salahkan DPR,” ketusnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Pendidikan hanya 3 Persen
Redaktur : Tim Redaksi