jpnn.com - GARUT--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau sejumlah sekolah yang terkena banjir bandang Sungai Cimanuk.
Dari hasil peninjauan di lapangan, sekolah-sekolah yang dikabarkan hancur ternyata masih utuh. Yang hancur dan roboh hanya gedung perkantoran.
BACA JUGA: Pakde Karwo Minta Rp 4 Triliun
"Yang saya lihat di lapangan, sekolahnya masih utuh, terutama ruang kelasnya. Hanya, memang tertutup lumur dan perlu dibersihkan. Jadi tidak separah yang diberitakan media. Memang ada bangunan yang roboh tapi hanya gedung kantornya bukan ruang kelasnya," papar Menteri Muhadjir usai meninjau lokasi banjir di Garut, Kamis (22/9).
Dia menyebutkan dari 13 sekolah yang terkena dampak banjir bandang Sungai Cimanuk, hanya sekitar empat sekolah yang parah. Itupun sekolahnya tetap utuh dan tidak roboh.
BACA JUGA: Hebat! Lima Remaja Berprestasi Terima Anugerah Kebudayaan 2016
"Yang parah itu perpustakaannya hancur dan komputernya hilang. Ruang kelasnya masih utuh cuma terendam lumpur, jadi tinggal dibersihkan saja," ucapnya.
Selain itu ada satu siswa SMA PGRI yang meninggal dan satu hilang.
BACA JUGA: Banyak Sekolah Double Shift, FDS Tak Cocok di Daerah Ini
Adapun sekolah yang rusak adalah SDIT Muhammadiyah Tarkid , SDN Sukaratu 1 Banyuresmi, SMPN 3 Tarkid.
Selain itu SMP PGRI Garut, SMPN 2 Banyuresmi, SMPN 5 Tarkid, SMPN 2 Samarang, SMPN 1 Pasirwangi, SMPN 3 Cisurupan, SMP Qurotaayun Samarang, dan SMA PGRI Garut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendidikan Indonesia Harus Sesuai Landasan PBB
Redaktur : Tim Redaksi