jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi mengatakan, kebutuhan akan SDM yang menekuni dunia sains, khususnya ilmu eksakta, sangat besar di Indonesia.
Ini dilihat dari jumlah siswa SMA IPA mendekati 70 persen, 30 persennya IPS.
BACA JUGA: Muhadjir Klaim Pendidikan Karakter dan USBN Sudah Berhasil
"Hanya memang infrastruktur di sekolah dan sarana pendukung banyak yang tidak memadai," ujar Menteri Muhadjir, Sabtu (23/12).
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menambahkan, banyaknya siswa SMA di bidang IPA tersebut tidak sejalan dengan jumlah mahasiswa eksakta.
BACA JUGA: Mendikbud Sebut Banyak Sekolah Baru Dibangun Tahun Ini
Jumlah tersebut menjadi berbanding terbalik karena hampir 70 persen mahasiswa di Indonesia saat ini berkuliah di jurusan ilmu sosial.
"Mungkin ke depan diharapkan bisa dibuat kebijakan untuk tidak membolehkan siswa IPA mengambil kuliah sosial. Saya sudah bicarakan dengan Menristek karena memang SDM IPA yang banyak dibutuhkan Indonesia," ujar Muhadjir.
BACA JUGA: Kemendikbud Klaim Sukses Perluas Akses Pendidikan
Salah satu yang bisa dilakukan adalah pemberdayaan alumni-alumni Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Apalagi Kemendikbud sangat gencar melaksanakan OSN untuk mengembangkan potensi siswa.
"Sayang kalau potensi anak-anak cerdas di bidang sains ini tidak dikembangkan. Pemda harus ikut mendukung program pengembangan sains," ucapnya.
Masih kurangnya dukungan Pemda ini juga diakui alumni OSN, Brian Marshal. Menurut dia, butuh dukungan pemerintah agar jebolan OSN bisa berkarya untuk negeri ini.
"Kegiatan OSN sudah berlangsung sejak 2002. Namun, hingga saat ini belum ada wadah yang menjembatani dan mendukung untuk memfasilitasi alumni OSN untuk bisa berkolaborasi," tuturnya.
Dia menambahkan, dukungan dan dorongan dari pemerintah agar alumni bisa berkarya di dalam negeri menjadi hal yang sangat dibutuhkan, khususnya bagi mereka yang telah bersekolah di luar negeri agar mau kembali ke Tanah Air. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: Film Itu Perpanjangan Pancaindra Kita
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad