JAKARTA—Usai dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (19/10) di Istana Negara, Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, langsung memaparkan agenda utama kementerianTurut mendampingi dua Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud)
BACA JUGA: Mendikbud Paparkan Dua Agenda Utama
Yakni Musliar Kasim sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan dan Wiendu Nuryanti sebagai Wamendikbud Bidang Kebudayaan.Nuh menyampaikan, ada beberapa konsekuensi yang segera diselesaikan terkait perubahan fungsi dari Kemdiknas menjadi Kemdikbud
Untuk urusan keorganisasian, kata Nuh, akan ada dua direktorat jenderal yang selama ini menangani terkait dengan kebudayaan sebagai bagian dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan masuk di Kemdikbud di dalam Direktorat Jenderal Kebudayaan
BACA JUGA: Yayasan Trisakti Curhat Soal Putusan MA
"Dua ditjen kita merge kita padatkan jadi satu ditjenNuh menambahkan, dengan adanya satu direktorat jenderal baru maka akan diselesaikan juga terkait dengan kepegawaian, tugas pokok dan fungsi, dan ukuran kinerjanya. "Harus disusun APBN 2012 sudah memasukkan organisasi yang baru itu
BACA JUGA: Tunjangan Guru Tinggal Tunggu Pencairan
Insya Allah bisa diselesaikan dalam dua bulanDPR secara umum sudah memberi persetujuan perubahan nama dari Kemdiknas menjadi Kemdikbud," katanyaSementara terkait agenda substansi, Mendikbud menjelaskan, selama ini ada pandangan bahwa budaya tidak bisa dipisahkan dari pertimbangan ekonomiPandangan lain menyatakan kebudayaan jangan dijadikan faktor ekonomi, tetapi sumber nilai yang melekat di dalam manusia"Kebudayaan sebagai tuntunan terkait dengan nilai , tetapi kebudayaan sebagai tontotan bagian dari sumber ekonomi dan itu tidak boleh dipisahkan," imbuhnya.
Menurut mantan Rektor ITS tersebut, budaya sebagai tuntuntan masuk pendidikan, tetapi sebagai tontonan masuk pariwisata sebagai sumber ekonomiTujuan utamanya, terang Nuh, adalah nilai budaya melekat pada proses pendidikan"Itu pulalah kenapa kita canangkan pendidikan karakter yaitu membangun budaya sekolah," pungkasnya.
Mendikbud lebih lanjut menjelaskan, dengan masuknya budaya dalam proses pendidikan adalah untuk menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap nilai budaya sendiriAgenda substantif berikutnya adalah menggali warisan-warisan yang belum tergali dan belum ditemukan.
"Kalau ini bisa kita sinkronkan proses pendidikan dan pembudayaan melalui produk-produk budaya dan kita eksplor apa yang sudah diwariskan maka akan menjadi kekayaan yang luar biasa,’ jelasnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Agama Tuntut Tunjangan Sertifikasi
Redaktur : Tim Redaksi