Mendikbud Sebut Kecurangan USBN Bukan Terjadi di Desa

Sabtu, 08 April 2017 – 16:56 WIB
Guru mengajar di sebuah sekolah di daerah terpencil. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada guru-guru dan kepala sekolah di pedesaan.

Mereka dinilai bisa menjalankan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dengan integritas tinggi.

BACA JUGA: Mengenal Misi Komunitas 1000 Guru Regional Malut

Jauh berbeda dengan guru dan kepsek di perkotaan, yang belum mengedepankan kejujuran hanya untuk mendapatkan nilai tinggi.‎

"Saya melihat pelaksanaan USBN di desa jauh lebih baik. Kecurangannya justru di kota, bukan desa," kata Menteri Muhadjir, Sabtu (8/4).

BACA JUGA: Pembentukan Karakter di Sekolah Swasta Lebih Siap

Dia mencontohkan di Sambas. Ujian se‎kolahnya dibuat layaknya UN sehingga tidak ada kecurangan.

Demikian juga di Wakatobi, meski ujiannya menggunakan kertas pensil dan bukan komputer, tapi pelaksanaannya jujur.

BACA JUGA: 1,3 Juta Siswa Ikut Ujian Nasional, Ini Pesan Mendikbud

"Dinamika di desa sangat cepat. Mereka‎ mau lebih mau berbenah daripada kota," ujarnya.

‎USBN, lanjut Muhadjir, menjadi ujian bagi guru-guru apakah mau menuju peradaban.

"Kalau ada guru-guru yang mengajari siswanya curang, tanpa sadar telah memahat anak menjadi seorang yang berjiwa korup," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: Pelaksanaan UN Harus Utamakan Kejujuran


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler