jpnn.com, JAKARTA - Banyaknya kritikan terkait soal ujian nasional yang berstandar HOTS (High Order Thinking Skills) hanya ditanggapi biasa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhadjir Effendy.
Menurut dia, wajar jika ada di ujian ada soal yang susah dan mudah. Walaupun sebenarnya 90 persen soal UN kategori mudah.
BACA JUGA: Awasi Pelaksanaan UNBK dengan CCTV
"Soal HOTS cuma 10 persen loh tapi sudah heboh banget. Soal USBN (ujian sekolah berstandar nasional), nah yang UN harus berstandar internasional," kata Menteri Muhadjir di Jakarta, Rabu (25/4).
Dia mengungkapkan, tahun ini soal UN SMP dan SMA gunakan HOTS. Soal HOTS ini sesuai dengan standar yang ditentukan secara internasional.
BACA JUGA: Dua Sekolah Masih Numpang Gelar UNBK
"Yang perlu saya jelaskan sekolah kan sudah pakai USBN, UN harus pakai standar internasional. Untuk apa, ya kami kan ingin mencari padanan dengan yang selama ini dipakai oleh negara maju dan besar," ucapnya.
Menurut Muhadjir, Indonesia menggunakan standar PISA yang penyelenggaranya OECD, lembaga di bawah bank dunia. Indonesia sudah bergabung PISA sejak 2001 dan terakhir 2015.
BACA JUGA: HOTS di UNBK Menuai Kritik
Tahun ini Indonesia masuk lagi dan harus ikut standar mereka yaitu HOTS.
"Kalau masih tetap menerima PISA sebagai standar mutu pendidikan, yang dilakukan harus sesuai dengan level yang ditetapkan," tandas Muhadjir. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FSGI: UNBK SMP/MTs Gaduh!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad