Mending Vaksin Merah Putih Dikembangkan Daripada Bangun Pabrik Milik Asing

Kamis, 09 September 2021 – 23:14 WIB
Vaksinasi Covid-19. Ilustrasi/foto: dokumen JPNN.com/arsip

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Mulyanto mengingatkan pemerintah lebih baik mengembangkan Vaksin Merah Putih, daripada membangun pabrik vaksin milik asing di Indonesia.

Dia mengingatkan agar pemerintah jangan sampai salah jalan.

BACA JUGA: Penting, Wacana Amendemen UUD 1945 Tak Terjebak Pada Isu PPHN

"Jangan sampai upaya tersebut terbengkalai karena pemerintah lebih mementingkan pembangunan pabrik vaksin milik investor asing daripada mengembangkan vaksin buatan anak bangsa sendiri," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/9).

Politikus PKS ini juga mengingatkan pemerintah jangan salah fokus dalam upaya pengadaan vaksin.

BACA JUGA: Para Pekerja Sudah Tahu Ada Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan?

Pemerintah harus konsisten memprioritaskan vaksin inovasi anak bangsa daripada vaksin asing.

Penegasan itu disampaikan Mulyanto menanggapi hasil kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ke salah satu pabrik vaksin di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (8/9).

BACA JUGA: Lihat, Meski Banjir Tetap Lakukan Vaksinasi dengan Perahu

Mulyanto mengingatkan bahwa pembuatan Vaksin Merah Putih ini sudah menjelang tahap-tahap akhir.

Dia memandang perlu pemerintah memberikan dukungan maksimal agar hasil karya putra/putri Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Pak Luhut ini Menko Investasi jadi fokusnya cari investor, sementara PKS ingin vaksin Merah Putih hasil inovasi anak bangsa. Ini dihilirisasi dan segera disiapkan produksinya," kata Mulyanto.

Mulyanto menyatakan bahwa Universitas Airlangga bersama Biotis Pharmaceutical sudah mendapat acungan jempol oleh BPOM.

Dengan demikian jika tidak ada kendala uji klinis tahap 1—3 sudah selesai pada Maret 2022 dan mendapat EUA dari BPOM.

"Ini yang harus didorong pemerintah," ucapnya.

Mulyanto menilai kehadiran vaksin Merah Putih mempunyai nilai strategis.

Bukan hanya dapat membantu negara menanggulangi pandemi COVID-19, melainkan juga sebagai bukti kemajuan dunia riset biomolekular di Indonesia.

Dengan demikian, kedudukan peneliti Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.

"Secara ekonomi kehadiran vaksin Merah Putih bisa mereduksi impor vaksin, bahkan dapat diekspor."

"Oleh karena itu, pemerintah perlu menjamin proses produksi vaksin dalam negeri tidak mendapat gangguan dari pihak mana pun," pungkas Mulyanto.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler