SAYA harus minta maaf, entah kepada siapaSebagai orang yang harus mengurus kepentingan listrik untuk rakyat seluruh Indonesia, nyatanya saya baru tahu kali ini bahwa ada kota yang bernama Penyabungan
BACA JUGA: Susi Tetap di Hati
Ini pun saya ketahui secara kebetulanSebagai penebusan dosa itu, saya memutuskan untuk bermalam di Penyabungan seraya membatalkan hotel di kota yang lebih besar, Padang Sidempuan
BACA JUGA: Kereta Rp 15 Triliun Setahun Hanya Jalan Tiga Hari
Apalagi saat tiba di Penyabungan jam sudah menunjukkan pukul 23.00BACA JUGA: Di Al Haram Tak Ada Yang Tersinggung
Juga masih harus mengadakan rapat dengan para pimpinan PLN ranting se-Tapanuli Selatan.Rapat tengah malam yang menyenangkanApalagi sudah tidak banyak?lagi persoalanSemua pimpinan ranting sudah hafal di luar kepala jumlah trafo di wilayah masing-masingJuga hafal berapa kali mati lampunyaMereka juga hafal mengelola berapa penyulang dan berapa kali penyulang itu mengalami gangguanLalu, apa saja yang mengakibatkan gangguan ituDulu tidak mungkin mengingat penyebab gangguan seperti itu saking banyaknya gangguan.
Satu-satunya persoalan berat di Tapanuli Selatan tinggal satu: ada sebuah penyulang yang kelewat panjang, sampai 300 kmYakni penyulang yang mengalirkan listrik dari gardu induk (GI) di Sidempuan ke sebuah kota kecil yang terletak di pesisir barat TapanuliYakni Kota NatalAkibatnya, tegangan listrik di Natal sangat lemahTidak kuat untuk menyalakan TV di malam hari.?
Dalam rapat menjelang jam 00.00 itu pun, kami putuskan: mengadakan pembangkit listrik kecil di ujung penyulang itu di NatalIni harus sudah terlaksana dalam tiga bulan ke depanPimpinan PLN Wilayah Sumut Krisna Simbaputra yang bertanggung jawab mengadakannya.
Persoalan lain yang kecil-kecil akan diatasi sendiri oleh para pimpinan rantingTidak ada lagi krisis listrik di siniDaftar tunggu juga sudah habisMati lampu juga sudah jarangMaka, pada sisa malam itu, di sebuah hotel yang tidak berbintang, kami bisa tidur nyenyak di Penyabungan.?
Saya heran melihat Kota Penyabungan ini: mengapa sampai pukul 23.00 masih banyak toko yang bukaKota masih terang benderangSayangnya, saya tidak berhasil mendapat jawabnyaPukul 05.00, ketika Penyabungan masih gelap, kami sudah harus berangkat ke Padang Sidempuan, Sarulla, dan ke Siborong-borong.
Dari semua titik itu, tentu Sarulla yang paling menggiurkan: ada proyek geothermal 330 MW yang macet sangat lama di situIni sungguh menantangProyek ini sudah lebih 10 tahun tidak jalanPersoalannya pun sangat ruwetPadahal, wilayah sekitar sangat membutuhkannyaPadahal, lahannya sudah siapPadahal, potensi panas buminya sudah nyataPadahal, yang diperlukan tinggal keputusan.
Dengan melihat sendiri Sarulla, saya kian yakin bahwa PLN "tidak perlu begitu banyak pihak" bisa menyelesaikannyaPLN kini memang lagi berjuang untuk mendapatkan kembali proyek yang dulu pernah dimiliki oleh PLN ituDalam rapat-rapat di berbagai forum yang sangat tinggi, saya menjamin, kalau proyek ini ditangani PLN, tahun depan Sarulla sudah menghasilkan listrikTentu bertahap dari 10 MW, lalu 75 MW, dan akhirnya 330 MW.
Direktur Perencanaan dan Teknologi Nasri Sebayang, yang dalam perjalanan ini lebih banyak pegang kemudi, sudah membuat perencanaan proyek Sarulla dengan sangat matangPersiapan pengadaannya pun sudah dia selesaikanDirektur keuangan yang tumben kali ini tertarik ikut safari, Setyo Anggoro Dewo, juga sudah menghitung betapa feasible-nya proyek iniDirektur Operasi Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan sudah sangat menunggu listrik itu untuk kemajuan Sumut
Betapa siapnya PLN menggarap proyek iniJauh lebih realistis daripada dikerjakan sekaligus oleh investor, tapi baru menghasilkan listrik lima tahun lagiItu pun kalau investor tersebut bisa menyelesaikan persoalan yang selama ini begitu rumitnya.
Perjalanan panjang setelah Lebaran ini ditutup dengan kunjungan ke gubernur Sumut di MedanApa lagi agendanya kalau bukan soal izin lokasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Asahan III yang tidak kunjung keluar ituSebuah pertemuan yang sangat terbuka yang akhirnya kami tahu mengapa izin itu sudah enam tahun belum juga kami dapat.
Begitu banyak kota kecil yang baru kali ini saya lewati: Lubuk Sikaping, Bonjol, dan Pasaman di Sumbar sampai ke nama-nama seperti Kotanopan, Siabu, dan Sipirok di perbatasan SumutNama-nama itu, termasuk nama Penyabungan yang mengesankan itu, akan terpatri abadi di sanubariTermasuk persoalan yang ada di dalamnya(*)
Dahlan Iskan
CEO PLN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbedaan, Sikap Kita dan Kenisbian
Redaktur : Tim Redaksi