Menegangkan, Cerita Pelarian Penipu yang Masih Diburu

Minggu, 14 Januari 2018 – 09:48 WIB
Polisi. Foto: JPG

jpnn.com, KAMPAR - Pelarian seorang terduga pelaku penipuan dari kejaran polisi dan warga, bikin heboh Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu (13/1). Tak ubahnya seperti adegan di film-film action Hollywood. Dramatis, pelarian yang menegangkan.

Hendrawan, Riau Pos 

BACA JUGA: Foto Tentara Cina Belanja di Pasar Kampar Bikin Heboh

Bunyi sirine dan geberan suara puluhan kendaraan melaju kencang ke arah jembatan kembar Danau Bingkuang, di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu (13/1).

Sejumlah personel kepolisian dengan sepeda motor patwal, serta mobil dan sepeda motor warga mengejar terduga pelaku penipuan dengan mobil Avanza putih. Dari pengakuan sejumlah saksi, si pelaku memakai peci putih dan jaket hitam.

BACA JUGA: Cemburu, Suami Kapak Istri hingga Meregang Nyawa

Si pelaku sempat tiga kali bolak-balik melewati jembatan kembar Danau Bingkuang. Meski roda depan sebelah kiri mobil hanya tinggal velg, pelaku masih memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Velg terlihat memercikkan api saat bergesekan dengan aspal.

Pada putaran terakhir, sampai di jembatan dari arah Bangkinang, pelaku terpaksa menghentikan mobilnya karena dihambat sejumlah kendaraan polisi yang ada di depan. Tanpa berpikir panjang, pelaku keluar dari dalam mobil dan melompat ke sungai di bawah jembatan kembar tersebut untuk menghindari kejaran warga dan petugas.

BACA JUGA: Sering Pungli Sopir di Tambang, Dua Preman Ini Diciduk Polis

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum Riau Pos, terduga pelaku penipuan ini beraksi di Desa Siabu Kampar dengan modus meminjam uang ke tauke sawit beberapa hari sebelumnya. Korban pertamanya adalah Isaf. Pelaku mengaku punya sawit 40 hektare di daerah Payung Desa Siabu sedang terdesak perlu uang. Isaf percaya dan memberi pinjaman Rp 3.800.000.

Belum puas pelaku mendatangi tauke sawit lainnya bernama Anto, tetapi sedang tidak berada di rumah. Dia kemudian mendatangi tauke sawit lainnya bernama Regar masih di Desa Siabu itu juga. Regar curiga dan tidak memberi pinjaman.

Belakangan baru Isaf sadar dia kena tipu karena setelah dicek ternyata tidak ada lahan 40 hektare sawit atas nama pelaku di Desa Siabu. Kemudian warga dan tauke sawit sepakat untuk memancing si pelaku datang lagi ke Siabu dengan dalih tauke sawit Anto berniat memberi pinjaman.

Si pelaku terpancing dan pada hari Sabtu (13/1) itu dia bergegas ke Desa Siabu lagi. Janjinya pukul 09.00 WIB. Mengendarai Avanza putih, pelaku tiba tepat waktu. Saat akan menjumpai Anto, dia kaget karena melihat Isaf (korban pertamanya) ada di sekitar rumah Anto. Secepat kilat dia lari balik ke mobilnya dan tancap gas.

Warga yang sudah berjaga-jaga segera melakukan pengejaran. Info pengejaran oleh warga ini diterima oleh Polsek Bangkinang Barat. Pelaku diketahui melarikan diri dari Desa Siabu, Kecamatan Bangkinang Barat menuju ke arah Kota Pekanbaru.

Saat itu pengejaran mulai dilakukan. Info diteruskan ke Polsek Bangkinang Kota, tapi kendaraan sudah melewati Bangkinang Kota dan sudah mendekati Tambang.

Hingga menjelang masuk wilayah Danau Bingkuang, Kecamatan Tambang, Polres Kampar melakukan koordinasi dengan Polsek Tambang untuk melakukan pencegatan di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang.

Setibanya di depan Mapolsek Tambang, pelaku melihat jalan sudah diblokade oleh petugas kepolisian. Dengan cekatan, pelaku langsung memutar arah mobil yang dibawanya kembali ke arah Kota Bangkinang. Saat momen inilah ban depan mobil pelaku menghantam tanggul dan pecah.

Pada saat pelaku berbalik arah, para pengejar juga berbalik arah untuk mengejar pelaku yang berbalik arah ke Bangkinang. Zulher (40) salah seorang saksi mata yang ditemui Riau Pos mengatakan, melihat aksi kejar-kejaran tersebut, dia pun ikut mengejar.

''Saat itu saya sedang bincang-bincang dengan kawan. Ketika itu saya melihat mobil dengan satu ban depan bagian kiri pecah lewat di depan pasar. Saya bilang, gila orang ini. Ban tinggal velg besi masih dibawa laju. Tapi karena di belakangnya ternyata banyak yang mengejar, saya pun juga ikut membuntuti dari belakang menggunakan motor,'' kata Zulher.

Tidak lama setelah Zulher nimbrung mengejar ke arah Bangkinang, tiba-tiba dari lajur kanan, pelaku sudah memutar arah lagi ke arah Kota Pekanbaru. Para pengejar lain yang jauh di depan Zulher ternyata juga ikut memutar arah untuk mengejar pelaku. Tapi kali ini kepolisian dan tim pengejar sudah siap.

Kendaraan pelaku dicegat saat di tengah jembatan Danau Bingkuang, sisi sebelah kiri dari arah Bangkinang. Pada kali ketiga pelaku melewati dua jembatan ini lah, pelariannya menggunakan mobil harus terhenti.

Pelaku membuka pintu mobil yang sudah ringsek itu. Seketika langsung terjun dari jembatan. Para pengejar yang ikut turun dari kendaraan di tengah jembatan tidak sempat mencegah aksi nekat pelaku. Itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Naim (42) salah seorang pemancing di Danau Bingkuang juga sempat terkejut mendengar teriakan orang dari atas jembatan. Tapi dia terus saja memancing. Tak lama, dirinya kembali mendengar suara heboh dari jembatan yang berada di atasnya.

Saat di jembatan makin ramai dan makin riuh, ketika itulah Naim melihat pria menggunakan peci putih dan jaket hitam terjun ke sungai. Perkiraan Naim, lokasi terjun pelaku dan lokasi memancingnya hanya sekitar 100 meter.

''Jadi saat kami lihat itu, dia seperti mengapungkan diri setelah terjun. Tidak berenang. Sempat dia melihat ke arah seberang sana (Pasar Danau Bingkuang,red). Tapi karena jauh mungkin, dia mendekat ke sini. Dia sudah mau dekat tiang itu (dermaga bekas galian pasir,red). Tapi tak jadi. Ternyata di belakang saya sudah banyak orang bawa kayu dan batu. Jadi dia tak jadi dan terus hanyut ke hilir,'' kata Naim.

Selang beberapa waktu kemudian, tepatnya pukul 11.30 WIB, Kapolres Kampar, AKBP Deni Oktavian bersama jajarannya langsung menuju lokasi jembatan. Jembatan kembar ini sudah penuh sesak. Butuh waktu bagi kepolisian untuk mengevakuasi mobil pelaku untuk dibawa ke Polsek Tambang.

Sementara pengejaran terus dilakukan sejak pertama kali pelaku terjun ke sungai. Tim Polres Kampar bersama Gegana Kampar langsung menyusuri sungai dengan dua perahu karet. Kapolres Deni Oktavian juga langsung turun ke sungai sekitar pukul 14.00 WIB untuk ikut mencari pelaku yang sejak tenggelam tidak lagi terlihat. Deni baru naik kembali ke darat sekitar pukul 16.15 WIB sore.

Hingga tulisan ini diracik Riau Pos, pelaku belum ditemukan. ''Sudah tiga kali kami dari hulu ke hilir menyusuri sungai, belum terlihat. Kami akan coba metode lain dengan bantuan SAR Pekanbaru. Karena di sekitar ini lumayan dalam, air di bawah arusnya juga cukup deras, sungai juga dalam keadaan keruh,'' kata Deni.

Dia membeberkan, pihaknya masih mencoba mengidentifikasi terduga penipuan ini. Dari kendaraan yang ditinggalkan pelaku, polisi menemukan tujuh plat nomor polisi berbeda dari berbagai wilayah. Deni belum merinci terkait identitas dan motif pelaku.

''Informasi awal pelaku melakukan penipuan. Ada beberapa korban sedang kami mintai keterangan di Polsek Bangkinang Barat saat ini. Kami juga sedang mendalami keterlibatan pihak-pihak lain, karena ada banyak nomor polisi dan beberapa berkas di dalam mobilnya. Mohon bersabar, mudah-mudahan cepat terungkap motifnya,'' ujarnya. (lim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 63 Anggota Panwascam Kampar Dilantik Besok


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler