jpnn.com - SORONG - Tim eksekutor terpidana pencucian uang dan pembalakan liar Labora Sitorus gagal menunaikan tugasnya, di Tampa Garam, Sorong, Papua Barat, Jumat (4/3). Meski dikepung dari darat dan laut, batang hidung Labora tak kelihatan. Hilang, kabur entah kemana.
Dari pantauan Radar Sorong, sebelum memulai eksekusi Labora, tim eksekutor yang dipimpin oleh Kapolres Sorong Kota AKBP Karimudin Ritonga, melakukan apel pagi pada pukul 05.30 WIT di Mako Brimob. Tim yang terlibat adalah TNI, POLRI, tim Kemenhukham, Pedamkar Kota Sorong, dan tim RSUD Sele be Solu.
BACA JUGA: Viky Sianipar Ogah Bagi-bagi Uang
Kawsan kediaman sekaligus pabrik PT Rotua (bergerak di bidang pengolahan kayu) milik Labora dikepung dari laut dan darat sekitar pukul 06.30 WIT. Sebelum pembobolan paksa ketua tim meminta karyawan untuk bekerja sama dengan membuka gerbang. Selang beberapa waktu karyawan melempar batu ke arah anggota. Hingga dibalas anggota dengan memberikan tembakan gas air mata.
Hingga sekitar pukul 08.00 WIT tim eksekutor membobol gerbang dan tembok dengan baraccuda. Gerbang pertama berlapis kayu balok, gerbang kedua berlapis truk usang, dan dinding berlapis kontener pun berhasil dibobol.
BACA JUGA: Sakti! Dikepung dari Darat dan Laut, Labora Gagal Dieksekusi
Pukul 09.00 WIT tim memulai eksekusi, serta mengamankan ratusan karyawan di dalam lapangan tenis. Sedangkan 25 karyawan dan 3 penasehat hukum (PH) langsung digiring ke Mapolresta Sorong. Karena tertangkap drone sebagai provokator aksi perlawanan.
Tim eksekutor masuk ke lokasi untuk mengamankan Labora. Sayangnya setelah beberapa jam melakukan pencarian keberadaan Labor, mulai dari rumah dan pekarangan yang juga pengolahan kayu, tim tak berhasil menemukannya.
BACA JUGA: Minta Gubernur Tak Menunda Dana Otsus Mimika
Selama tim berada di dalam areal untuk melakukan pencarian Labora guna dieksekusi dan rencananya akan dibawa ke Jakarta untuk ditahan di LP Cipinang. Ternyata Labora tidak ditemukan. Ia tidak berada di rumahnya.
Padahal persiapan pengamanan eksekusi Labora melibatkan ratusan personel aparat. Puluhan personel Brimob Detasemen B Pelopor, personel Polres Sorong Kota dan TNI sejumlah perwira pun ikut terlibat.
Tak hanya sejumlah aparat juga sudah disiagakan di Bandara DEO Sorong. Untuk mengawal proses eksekusi jika Labora dibawa ke Jakarta dengan pesawat. Hingga tadi malam personel brimob melakukan pengamanan di sekitar kediaman Labora. Pukul 20.30 WIT, personel brimob baru kembali ke Mako Brimob. Labora tetap belum ditemukan.
Selama ini, Labora mengaku sakit dan menyalahgunakan izin berobat agar dapat kembali ke rumahnya. Hal tersebut yang membuat Labora tak kunjung ditahan hingga menjadi terpidana 15 tahun penjara.
Labora telah divonis 15 tahun penjara dan denda sebesar Rp 5 miliar pada 17 September 2014. Dia terkena kasus tindak pidana pencucian uang karena kepemilikan dana di rekening bank sebesar Rp 1,5 triliun. (ayu/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apes! Mobil Dibobol Maling saat Dekorasi Acara Resepsi Nikahan Anak
Redaktur : Tim Redaksi