jpnn.com - SORONG - Nama terpidana kasus pencucian uang dan pembalakan liar, Labora Sitorus menjadi buah bibir sejak Jumat (4/3) pagi. Pasalnya, oknum polisi yang telah divonis 15 tahun penjara dan denda sebesar Rp 5 miliar pada 17 September 2014 itu gagal ditransfer dari Sorong, Papua Barat ke LP Cipinang, Jakarta.
Padahal, yang mau mengeksekusi Labora itu bukan sembarang tim. Selain datang dari tim Kementerian Hukum dan HAM, juga ada dari kepolisian dan TNI.
BACA JUGA: Minta Gubernur Tak Menunda Dana Otsus Mimika
Gagal total! Labora tak ada di kediamannya sekaligus tempat usahanya PT Rotua di kawasan Tampa Garam.
Dari pantauan Radar Sorong, proses ekseskusi dimulai sekitar pukul 06.30 WIT. Kediaman Labora dikepung dari laut dan darat. Sebelum pembobolan paksa ketua tim meminta karyawan untuk bekerja sama dengan membuka gerbang. Namun gagal. Tim gabungan sempat mendapatkan perlawanan dari ratusan karyawan.
BACA JUGA: Apes! Mobil Dibobol Maling saat Dekorasi Acara Resepsi Nikahan Anak
Karyawan PT Rotua yang bergerak di bidang pengolahan kayu melakukan perlawanan menolak proses eksekusi. Mereka melempari tim eksekutor yang dikawal ketat ratusan aparat dengan kayu dan batu.
Massa juga menutup pintu gerbang dari besi yang menjadi pintu masuk ke PT Rotua. Beberapa karyawan bahkan nekat melempar anggota dengan batu, hingga ada tameng anggota yang pecah. Anggota pun melontarkan tembakan gas air mata. Gerbang dan tembok yang telah dilapisi dengan truk, balok kayu, dan kontainer akhirnya berhasil dibobol mobil baraccuda.
BACA JUGA: Imigrasi Kebingungan, Batam Kebanjiran Pencari Suaka
Ratusan aparat yang sudah berkumpul di depan PT Rotua pun merangsek masuk. Aparat kemudian terlibat keributan dengan massa yang masih melakukan perlawanan. Puluhan karyawan PT Rotua diamankan dengan digiring keluar dari lokasi kerja mereka. Sebagian dari mereka digiring ke Polres Sorong Kota untuk dimintai keterangannya. Aparat mengumpulkan karyawan di lokasi kerja.
Ratusan karyawan yang berhamburan langsung diamankan di dalam lapangan. Sedangkan 25 karyawan dan 3 orang PH langsung digiring ke Mapolres Sorong Kota. Karena tertangkap drone melakukan pelemparan dan provokator aksi. Salah satu di antaranya diduga mengetahui lokasi Labora.
“Ada satu orang yang tadi ngaku wartawan. Padahal dilihat surat tugasnya janggal, trus di kantongnya ada uang. Kemungkinan besar dia karyawan Labora. Jadi langsung diamankan ke Polres,” kata salah satu saksi, Yoseph. (ayu/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Pelamar Diterima hanya 65 Orang
Redaktur : Tim Redaksi