Mengaku Dinasihati Para Kiai soal Mualaf, Ferdinand: Supaya Mereka Tahu

Senin, 10 Januari 2022 – 02:10 WIB
Ferdinand Hutahaean yang dianggap melakukan penistaan agama mengaku dinasihati para kiai sebelum mengaku mualaf. Ilustrasi Foto: Ricardo/dokumentasi JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean buka suara tentang alasannya mengungkap identitas dirinya sebagai mualaf.

Pengakuan sebagai mualaf diungkap Ferdinand ke media pada Jumat (7/1), melalui pernyataan permohonan maaf atas twitnya yang dianggap penistaan agama.

BACA JUGA: Sudah Mualaf tetapi KTP Nonmuslim, Ferdinand Buka Suara, Ternyata

Saat berbincang dengan JPNN.com, Sabtu (8/1), mantan politikus Partai Demokrat itu mengaku sebenarnya tidak ingin menjelaskan bahwa dia mualaf.

"Ya, sebetulnya, saya tidak ingin menjelaskan tentang itu, tetapi atas saran kiai-kiai yang saya minta nasihat, mereka menyarankan," kata Ferdinand.

BACA JUGA: Reza Indragiri Menilai Twit Ferdinand, Cermati Kalimat Terakhir

Ferdinand mengeklaim para kiai yang dimintai nasihat menyarankan agar dia membuka saja keyakinannya.

"Sudah waktunya kamu buka identitasmu kepada mereka, supaya mereka tahu, supaya mata mereka terbuka. Ya, sudah, saya harus jelaskan," beber Ferdinand.

BACA JUGA: Sudah Mualaf, Tetapi KTP Nonmuslim, Ferdinand: Orang Bisa Bilang Cari Selamat

Direktur eksekutif Indonesia Police Monitoring itu sebenarnya hanya ingin menyampaikan fakta itu kepada penyidik yang berencana memeriksanya pada Senin (10/1) hari ini.

Pemeriksaan itu terkait laporan Ketua KNPI Haris Pertama yang menganggap Ferdinan melakukan penistaan agama melalui cuitan di Twitter.

Namun, kata Ferdinand, para kiai dan guru yang dimintai pendapat tetap menyarankan supaya dia membuka fakta soal agamanya apa adanya.

"Mereka (kiai, red) menyarankan, kamu buka saja identitasmu, supaya mereka mengerti, supaya mereka paham bahwa yang mereka sampaikan itu sudah salah," ujar Ferdinand.

Mantan Jubir BPN Prabowo-Sandi itu menilai kegaduhan atas twitnya itu dipicu opini dan narasi yang dibangun sebagian pihak seolah-olah dia menyerang keyakinan penganut agama mayoritas.

"Itu yang dikembangkan opininya ," sebut Ferdinand Hutahaean.

Hal itu menurut pria asal Sumatera Utara itu, dilakukan pihak penyerangnya yang tidak berniat melakukan tabayun.

"Mereka langsung menyimpulkan dan bahkan membabi buta membangun opini. Kan, yang bikin gaduh, itu. Merekalah yang bikin gaduh," tutur dia.

Ferdinand juga menilai pelaporannya ke Bareskrim Polri semestinya gugur, lantaran basis yang dipakai pelapor ialah dia seorang penganut agama minoritas, padahal dia sudah pindah agama.

"Jadi, laporan ini pun sudah harus gugur, karena basis mereka melaporkan saya, kan, menurut Si Haris, begitu bicaranya di TV. Dia tidak tahu fakta yang sebenarnya bahwa dia telah menyebarkan informasi yang tdiak benar," ucap Ferdinand.

Sebelumnya, Ferdinand mengaku mualaf sejak bersyahadat pada 2017. Hal itu menurutnya diketahui sejumlah tokoh, salah satunya Lily Wahid, adik Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Saya mengucapkan syahadat di tangannya KH Ali Yafie, disaksikan Bunda Lily Wahid dan ada beberapa orang lagi waktu itu. Begitu saja," ungkapnya, Jumat lalu.

Diketahui, KH Ali Yafie adalah mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) 1991-1992, sekaligus eks ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1990-2000. (fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler