Mengaku Dipaksa Berhubungan Seks Oleh Bosnya, Gadis Swedia Ini Diberikan18 Juta Dolar

Rabu, 01 Juli 2015 – 06:15 WIB
Benjamin Wey. Foto: Frank Franklin II / AP

jpnn.com - AMERIKA SERIKAT - Seorang wanita asal Swedia yang menuntut mantan bos eksekutifnya di Wall Street dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual, mendapat uang sebesar 18 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari juri pengadilan federal di Manhatan, Senin waktu setempat.

Hanna Bouveg, 25, menuntut Benjamin Wey sebesar 850 juta dolar AS karena menggunakan kekuasaannya sebagai pemilik New York Global Group untuk memaksa Bouveg melakukan hubungan seks sebanyak empat kali. Bouveg kemudian dipecat ketika bosnya mengetahui ia sudah memiliki kekasih.

BACA JUGA: Walmart Minta Maaf Lantaran Cetak Kue Bergambar Bendera ISIS untuk Pelanggannya

Dilaporkan Associated Press, para juri di pengadilan federal memberikan Bouveng 2 juta dolar AS sebagai pengganti kerusakan ditambah 16 juta dolar sebagai hukuman atas pelecehan seksual dan pencemaran nama baik.  Namun pengadilan menolak tuduhan penyerangan yang dilontarkan Bouveng.

BACA JUGA: Astaga... Aksi Bakar Diri saat Kereta Peluru Melaju, 26 Penumpang Ini Mengenaskan

Hanna Bouveng (bawah kiri) usai meninggal sidang perdana, Senin (29/6). AP Photo/Larry Neumeister

Bouveng yang dibesarkan di Vetlanda, Swedia bersaksi bahwa segera setelah Wey menerimanya bekerja di New York Global Group, CEO perusahaan itu mulai memintanya untuk berhubungan seks dengannya. 

BACA JUGA: Mengaku Mencret, Buang Hajat Sembarangan di Jalan, Pria Ini Masuk Bui

Dia menambahkan, Wey kemudian memecatnya enam bulan setelah Bouveng menolak segala kontak seksual dan Wey menemukan seorang pria berbaring di ranjang apartemen Bouveng. Ironisnya, pembayaran apartemen Bouveng itu turut dibantu oleh Wey.

Pengacara Bouveng mengungkapkan, Wey juga berusaha memfitnah kliennya dengan menulis artikel di blognya yang menyebut Bouveng sebagai pelacur, tak bermoral, dan pemeras.

Wey kemudian mengejar Bouveng hingga ke sebuah kafe di Stockholm pada April 2014. Bouveng bekerja di sana beberapa bulan setelah ia dipecat dari perusahaan milik Wey. Jaksa penuntut mengungkapkan pada juri pengadilan, bahwa tindakan Wey membawa pesan : "Ke mana pun kamu pergi, apapun yang kamu lakukan, saya akan menemukanmu dan akan mendapatkanmu," kata Ratney.

Sementara itu Wey membantah pernah berhubungan seks dengan Bouveng. Ia menggambarkan Bouveng sebagai seorang oportunis yang membual bahwa kakeknya adalah seorang miliarder pendiri perusahaan aluminium. Menurut Wey, itulah yang diucapkan Bouveng ketika mereka pertama kali bertemu di Hamptons pada Juli 2013.

Wey menambahkan, Bouveng sebelumnya tidak tahu sama sekali tentang keuangan dan mulai mengajari dia. Wei mengklaim, Bouveng telah menghianati kabaikan hatinya dengan bergaya hidup seorang penggemar pesta. (ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Penyerangan Pabrik di Prancis sempat Selfie dengan Kepala yang Dipenggalnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler