Ada sebagian perempuan yang sangat marah pada dirinya sendiri karena meleset dari target berat badan ideal, dan justru bertambah bobotnya. Mengapa bisa demikian?.
Seorang perempuan di Australia-yang tak disebutkan namanya -telah kehilangan berat badan dalam jumlah yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir. Di luar latihan keras yang benar-benar ia jalani, ia juga harus melewati tugas emosional yang berat untuk memahami mengapa ia selalu berjuang dengan berat badannya - dan kini, ia benar-benar mengubah gaya hidupnya.
BACA JUGA: Kemunculan Patung Kurcaci Misterius Hibur Warga Adelaide Hills
Ia telah mencapai sesuatu yang tak mau dicoba banyak orang karena tak punya nyali.
Namun suatu hari ia datang ke pusat kebugaran dengan berurai air mata karena ia merasa akan "gagal". Padahal hari itu adalah hari ulang tahunnya.
BACA JUGA: Menlu Australia Tolak Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Suriah
Menentukan target bisa membantu memotivasi anda, tapi haruskah itu berarti kegagalan jika anda tak mampu mencapainya?. (Foto: iStockPhoto/Tempura)
Ada perempuan lain yang tak tahan dengan tubuhnya dan sangat ingin meningkatkan kebugarannya, meski ia lebih bugar dan lebih ramping dari pelatih pribadinya.
BACA JUGA: Pasangan Australia Ini Jadi Saksi Hidup Ledakan Bom di Bangkok
Ini adalah hal yang tak biasa. Banyak perempuan hebat memarahi diri mereka sendiri dengan cara yang paling parah karena menjadi 'lemah', atau 'bodoh', atau hanya merasa 'tak cukup baik'. Pergi bergaul pada akhir pekan dan minum anggur terlalu banyak lalu berkata, “Mengapa saya repot-repot berusaha untuk menjadi sehat?,”.
Dan begitulah kelanjutannya. Begitu banyak perempuan yang terjebak pada perfeksionisme. Jika memang kita tak bisa berolahraga, berperan sebagai orang tua, makan atau membersihkan rumah kita dengan sempurna, mengapa bahkan mencobanya?.
Karena kebanyakan perempaun berpikir hal yang cukup dekat itu tak pernah cukup baik, perempuan justru sering berayun ke arah yang berlawanan, situasi di mana mereka melakukan hal-hal seperti makan makanan tak sehat dan berhenti berolahraga sama sekali.
Banyak perempuan tak bisa memahami bahwa ada jalan tengah dan hal itu lumrah dilakukan.
Ada lelucon tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam hidup- dan ternyata daftar itu panjang. Perempuan seringkali merasa selalu kurang. Sehingga mereka selalu menambah target dalam daftar pencapaian mereka, karena selalu ada sesuatu yang perlu diperbaiki dan dipelajari.
Perjuangan seumur hidup melawan kecemasan seringkali berada di nomor satu dalam daftar itu. Kedua, soal laki-laki, sebagian perempuan tak pernah sangat cemas sehingga mereka merasa hal itu adalah masalah yang terlupakan. Dan mereka telah melakukan sesuatu yang salah. Sehingga menambah isu itu ke dalam daftar pencapaian.
Ada juga yang menulis jurnal rasa syukur, tempat di mana tiap hari ia menuliskan satu hal yang ia capai hari itu dan ia bangga karenanya. Seperti bersyukur karena berjalan tanpa rasa stress, akibat tak mampu berjalan cukup cepat.
Jangan salah, ada perempuan yang senang untuk hal-hal seperti itu, sama seperti beberapa pria yang tak senang dengan apapun yang kurang dari kesempurnaan.
Tapi jarang terdengar ada laki-laki yang berbicara sampah tentang dirinya sendiri. Ketika ditanya bagaimana program nutrisi mereka, kebanyakan mereka menjawab, "Minum semua bir, makan semua kebab - oh ya, dan saya belum melakukan program pelatihan yang dijadwalkan."
Jadi ada apa dengan para perempuan? mengapa mereka tak bisa sedikit santai soal berat badan dan hidup?.
Penerimaan diri
Ada perkataan yang benar-benar perlu dicamkan:
"Alih-alih perbaikan diri, bagaimana jika kita semua berlatih menerima diri sendiri sedikit saja?"
Ya, ide ini bisa saja dianggap radikal, luar biasa.
Tapi coba pikirkan kembali - mengapa begitu sulit untuk menerima bahwa mungkin diri kita sudah cukup baik?
Bayangkan: Anda bangun suatu pagi dan merasa sangat puas dengan bagaimana Anda menjalani hidup saat ini. Tak ada yang perlu diperbaiki. Tak perlu menghukum diri sendiri. Tak ada daftar pencapaian yang ada di kepala Anda. Kelegaan luar biasa adalah ketika anda berhenti peduli akan begitu banyak hal.
Secara teori, hal itu tampak begitu mudah, tapi, secara pribadi, mungkin hal itu menjadi hal yang paling sulit yang pernah dilakukan.
Jadi inilah yang perlu dilakukan, dengan harapan hal ini akan membantu meringankan beberapa tekanan epik dan tak realistis yang menuntut diri kita untuk menjadi sempurna.
1. Yakini bahwa cukup baik artinya memang baik
2. Berpikir bahwa Anda memang baik ketika menjadi diri anda sendiri
Karena memang itulah kebenarannya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Jala Nelayan Indonesia Terdampar ke Pantai Utara Australia