Mengejar Ombak, Tenggelam, Muncul, Langsung Teriak Senang

Kamis, 31 Desember 2015 – 07:05 WIB
Surfing di Muaro Penjalinan. Foto: IDDAY

jpnn.com - KEBANYAKAN orang hanya mengetahui Pantai Air Manis sebagai lokasi surfing di Padang. Belum banyak yang tahu geliat surfing di Muaro Penjalinan, yang kini semakin didatangi wisatawan.

Vandi Syaputra--Muaro Penjalinan

BACA JUGA: Gitaris Padi Ari, Cerita tentang Puncak Ketenaran, Narkoba, dan Keinginan Bahagia

MATAHARI senja perlahan turun di ufuk barat membuat rona kemerahan di langit Muaro Penjalinan,  sore itu. Satu persatu pria bertelanjang dada dengan celana pendek khusus dan sebagian lainnya memakai kaos atau baju ketat berbahan karet.

Mereka berjalan sambil menenteng sebuah papan selancar atau surfboard. Badan mereka sangat kekar dan atletis, dengan kulit cokelat akibat paparan matahari.

BACA JUGA: Gaek Taher, Pikun, Lumpuh, Ditinggal Istri dan Anak-anaknya

Langkah mereka cepat, tapi tidak terkesan terburu-buru berjalan menuju pantai dengan tatapan tertuju ke satu arah, yaitu muara, lebih tepatnya ke arah ombak sore itu.

Semakin dekat dengan bibir pantai, semakin cepat pula langkah mereka. Tampaknya mereka sudah tidak sabar mencicipi dinding ombak nan kebiruan sore itu yang mereka sebut swell, yang berarti gelombang laut dalam periode panjang. Besar atau kecilnya swell merupakan acuan bagi surfer untuk berselancar.

BACA JUGA: Lobang Sewu Erorejo, Grand Canyon di Wonosobo...Yuuk ke Sana

Dengan posisi tengkurap di atas papan selancarnya, lengan mereka terlihat sangat kaut. Kayuhan itu membuat papannya meluncur dengan cepat ke tengah muaro mengejar poin ombak dari bibir pantai.

Dari kejauhan, garis panjang gelombang mulai terbentuk, semakin ke tepi semakin besar gelombangnya. Puluhan surfer yang berada di tengah muaro saat itu saling “memburu” gelombak besar itu.

Dengan cepat gelombang itu sudah meninggi dan siap membentuk ombak. Salah satu surfer mendapatkan ombak itu, mengayuh papan selancarnya secepat yang dia bisa, sebelum gelombang itu pecah.

Tubuhnya meliuk-liuk di dinding ombak dengan cepat. Satu persatu dinding ombang dibelakangnya berjatuhan dan siap menggulung surfer itu.Sesekali papan selancarnya menyapu pucuk kepala ombak dan menghasilkan cipratan air yang membentuk setengah lingkaran.

Selang 15 detik, surfer itu sudah mendekati bibir pantai terbawa dinding ombak yang dia selancari. Semakin ketepi, ombaknya semakin ganas, dengan cepat surfer itu tergulung ombak yang jatuh di atas kepalanya.

Beberapa detik, surfer itu tidak muncul kepermukaan, mungkin sedang diputar sana sini oleh ombak yang berkecamuk. Sesaat kemudian surfer itu muncul kembali. Dia berteriak, senang, karena berhasil mendapatkan salah satu ombak terbaik sore itu.

Puluhan surfer itu tidak semuanya “pemain lama”, empat atau lima orang terlihat mencoba ombak-ombak kecil yang berada di tepian muaro. Mereka adalah para pemula yang masih dalam tahap belajar.

“Dua tahun belakangan banyak yang belajar, dulu yang main orangnya itu-itu saja, sekarang sudah ramai. Kami sampai berebut ombak,” ujar Vela, salah seorang surfer.

Pria berbadan kekar berstelan pantai dengan kaca mata hitam atau sun glass ala surfer itu mengaku banyak manfaat dari kegiatannya bermain surfing. Sebab selain keseimbangan, olah raga ini menuntut kekuatan fisik terutama lengan, punggung dan perut untuk mengayuh papannya mengejar ombak.

“Kalau main surfing rutin, nggak perlu nge-gym, perut sudah sixpack, lengan sudah kekar saja dengan sendirinya,” ujarnya.

Hal itu di amini Ronald Fernandes, 33, surfer lainnya yang sudah 10 tahun bermain surfing. Berkat surfing, tubuhnya terasa selalu bugar dan tidak mudah terserang penyakit.

Ronald mengatakan, saat ini ada sekitar 30 sampai 50 surfer yang main di Muaro Penjalinan, sekitar 20 orang diantaranya merupakan pemain tetap yang rutin berselancar setiap harinya. “Kalau hari Sabtu dan Minggu, yang main bisa lebih dari 30 orang,” ujarnya.

Para surfer di Muaro Penjalinan memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda, ada yang karyawan kantoran, guru, wirausahawan, pedagang, mahasiswa, hingga pelajar.

Ombak Muaro Penjalinan atau sebagian menyebutnya Ombak Pasput memang sudah terkenal di kalangan surfer. Selain di Pantai air manis, ombak pasput merupakan satu dari dua spot surfing yang ada di Padang.

Di Pantai Air Manis, ombaknya tergolong cepat namun power ombaknya cenderung lebih ramah atau kategori sedang. Sedangkan power ombak Pasput tergolong lebih keras dan besar. Namun wafe poin, atau poin gelombang ombak Pasput rentan berubah-rubah.

Hal itu dikarenakan dorongan air sungai yang membawa sedimentasi pasir di dasar sungai tidak dapat diprediksi.

Jika galodo, air bah akan mendorong sedimen yang membentuk gelombang ombak di muaro ke tengah laut.***

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Warisan, Pelawak ini Mendekam di Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler