MENGEJUTKAN! Ini Suara PM Kanada terkait Aksi Abu Sayyaf

Kamis, 28 April 2016 – 08:16 WIB
John Ridsdel. Foto: twitter/national post

jpnn.com - PERDANA Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau,  masih terus memantau perkembangan yang terjadi di Filipina, pascaaksi keji kelompok Abu Sayyaf mengeksekusi John Ridsdel.

Untuk melemahkan kekuatan militan di sisi selatan Filipina tersebut, pemimpin 44 tahun itu mengimbau masyarakat internasional tidak membayar tebusan yang Abu Sayyaf inginkan. 

BACA JUGA: Komandan Abu Sayyaf Sudah Kehilangan Satu Tangan

Dia berharap negara-negara yang kini warganya menjadi sandera Abu Sayyaf bersedia mendengar imbauannya. 

”Kita semua harus bisa membuat teroris paham bahwa mereka tidak akan bisa terus-menerus mendanai aksi teror mereka dengan cara menyandera orang-orang tak berdosa,” tegas Trudeau. 

BACA JUGA: Gudang Uang buat Bayar Gaji ISIS Hancur Dibom Koalisi

Kendati saat ini masih ada satu warga negara Kanada yang menjadi sandera Abu Sayyaf, dia bersikukuh tidak akan membayar tebusan. Sebab, dengan membayar tebusan, dia justru mempertaruhkan keselamatan seluruh warganya. 

Jika tebusan dibayarkan, menurut Trudeau, Abu Sayyaf akan melanjutkan aksi penculikan mereka. Sebab, cara itu terbukti manjur untuk menghimpun dana teror. Maka, bukan hanya nyawa warga Kanada, keselamatan seluruh penduduk dunia juga dipertaruhkan. 

BACA JUGA: Siapkan Gempuran Besar untuk Habisi Abu Sayyaf

Maka, Kanada tetap tidak akan pernah menuruti permintaan militan untuk membayar uang tebusan. 

Sikap senada diungkapkan PM Inggris David Cameron. Setelah berbincang dengan Trudeau, penghuni Downing Street 10 tersebut menuturkan bahwa membayar uang tebusan yang diminta militan adalah pilihan yang salah. 

Karena itu, Inggris mendukung Kanada yang menolak permintaan Abu Sayyaf. Kini Kanada memilih bekerja sama dengan pemerintah Filipina untuk menyelamatkan para sandera. (AFP/Reuters/hep/mia/c9/kim/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abu Sayyaf Mau Menculik Manny Pacquiao


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler