jpnn.com, KARO - Kepolisian masih terus menyelidiki kasus duel suami istri (pasutri) yang berujung maut di Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut).
Hingga kini polisi masih mencari motif di belakang kasus tewasnya Darman Ginting, 45, dan luka serius yang menyebabkan sang istri Henni br Sitepu, 40, kriti dan masih dirawat di sebuah rumah sakit di Medan.
BACA JUGA: Usai Peragakan Habisi Nyawa Istri, Sambil Menangis Pelaku Sujud di Kaki Ibunya
Info terbaru, Darman tewas usai menikam diri sendiri pakai pisau tumbuk lada miliknya.
Itu dilakukannya usai membacoki istrinya hingga terkapar di lantai rumah mereka. Berpikir sang istri telah meninggal dunia, ayah enam anak ini spontan memilih menyusul korban menghadap Sang Esa.
BACA JUGA: Pembunuh Ini Tak Sanggup Jadi Buronan, Akhirnya...
Sementara, Henny dirujuk ke RSUP Adam Malik dan menjalani operasi, kini kondisinya mulai membaik namun masih dirawat di ruang ICU.
“Kami sangat kasihan melihat anak pasangan itu. Masih kecil-kecil tapi sudah tidak punya bapak. Mamaknya pun masih menjalani perawatan akibat dibacoki bapaknya. Kami para tetangga turut mendoakan agar Mak Pebi (korban, red) cepat sembuh,” ujar beberapa warga Jalan Jamin Ginting, Gang Pijer Podi, tetangga korban.
BACA JUGA: Supono Meregang Nyawa Saat Menyetrum Ikan di Bah Bolon
Tetangga lainnya, Dwiyana br Ginting mengungkap, jika hingga kemarin keluarga dari pihak Darman belum ada menjenguk korban ke rumah sakit. Pernyataan Dwiyana dibenarkan Candra Sitepu, adik kandung Henny.
Ditambahkan Candra, kakaknya sudah mulai dapat berbicara. “Pengakuan Henny kakak saya, dirinya tidak tahu kenapa suaminya sampai tega membacokinya,” kata Chandra.
Senada, tim medis RSUP H Adam Malik Medan saat ditemui di ruang IGD, kemarin, tidak bersedia memberikan keterangan apapun seputar kondisi korban saat ini. Tim medis hanya memastikan korban telah menjalani operasi.
“Korban sudah dioperasi, tapi jika ingin lebih jelas coba konfirmasi ke pihak humas karena kami belum berani memberikan keterangan soal kondisi pasien,” kata tim medis wanita mengenakan jilbab itu kepada POSMETRO (Jawa Pos Group) hari ini.
Pun begitu, beberapa perawat mengatakan kondisi korban sudah mulai stabil pasca operasi. Hanya saja korban dimungkinkan belum bisa diganggu, karena masih dirawat intensif guna fase pemulihan.
“Kelihatanya mulai stabil lah kondisinya, tapi masih terbaring lemas dan korban sedang menjalani fase pemulihan,” kata perawat tersebut sambil tergesa pergi.
Diketahui, jasad Darman telah dibawa keluarganya dari RSU Kabanjahe ke Desa Lau Petundal, Kecamatan Tanah Pinem, Dairi, untuk dimakamkan. Dari pengakuan kerabat yang menjemput jenazah, Darman sebenarnya bermarga Sitepu.
“Mungkin karena salah jalan dan menikahi istri keduanya, Henny br Sitepu, maka dia (Darman, red) mengganti marganya menjadi Ginting. Kami pun sudah lama tidak bertemu dengannya, sebab selama dia jadi sopir lintas membawa truk Fuso ke Jakarta, komunikasi kami sempat terputus."
“Namun belakangan ini kami ketemu, tetapi dia tidak mau bercerita tentang rumah tangganya. Istri pertamanya tinggal di Tanah Pinem. Mereka dikaruniai 4 orang anak dan sudah besar semua. Sejak menikahi Beru Sitepu, Darman jarang pulang kampung. Sampai sekarang Darman ini belum menceraikan istri pertamanya yang saat ini masih tinggal di kampung,” jelas sumber. (mrk/nit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duel Maut di Acara Perkawinan, Praaak! Kepala Remuk
Redaktur & Reporter : Budi