jpnn.com, JAKARTA - Dosen ilmu politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam punya pandangan lain soal pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi di Istana Rabu lalu (24/4).
Dia menyebut pertemuan itu sebagai tantangan yang dilakukan oleh Zulhas terhadap kuatnya kepemimpinan informal Amien Rais di PAN. Selama Pemilu 2019, Amien memang menjadi orang pertama yang cukup keras berseberangan dengan kubu Jokowi-Ma’ruf.
BACA JUGA: Cerita Saleh Partaonan Daulay Ditelepon Zulkifli Hasan
Itu digambarkan dengan dukungan partainya yang selalu getol ke kubu Prabowo-Sandi. ”Keputusan PAN mendukung Prabowo-Sandi itu kan tak terlepas dari kendali Amien Rais juga,” ucap Umam.
Jadi, manuver Zulhas saat ini dianggap sangat bertentangan dengan Amien. Itu sekaligus membuktikan kecenderungan arah koalisi politik keduanya yang sangat berbeda. Namun, hal tersebut tidak pernah bisa diekspresikan oleh Zulhas.
BACA JUGA: Sudah Ada Buktinya, PAN Tak Patuh ke Jokowi
BACA JUGA: Cerita Saleh Partaonan Daulay Ditelepon Zulkifli Hasan
Sebab, karir politik semua orang yang bertentangan dengan Amien di PAN sudah bisa dipastikan akan tumbang. Contohnya Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa. ”Tapi, kali ini Zulhas adalah besan Amien Rais. Ada political and psychological barrier di sana,” lanjut Umam.
BACA JUGA: Zulkifli Jawab Spekulasi Soal Pertemuan dengan Jokowi
Gerakan itu memang sengaja dilakukan lebih awal. Bahkan sebelum KPU menetapkan siapa yang memimpin di hari pemungutan suara 17 April lalu. Padahal, Umam menambahkan, menurut tradisi selama ini, pindah haluan politik akan dilakukan setelah menunggu penetapan hasil pemilu oleh KPU atau setidaknya sekitar enam bulan hingga setahun pascamunas atau muktamar tiap-tiap parpol.
”Mungkin PAN merasa tidak secure, ya,” celetuk pria yang juga peneliti di Indikator Politik Indonesia tersebut.
Sebab, saat ini pihak petahana mengusung 60 persen pendukung di parlemen. Bisa dipastikan, jika tidak segera bermanuver, PAN akan benar-benar tertinggal. Terlebih, jika melihat hasil quick count saat ini, lebih banyak yang memenangkan kubu 01 ketimbang 02.
Dengan begitu, bisa dibilang, ada atau tidaknya PAN tidak akan berpengaruh ke dinamika relasi eksekutif-legislatif di tingkat parlemen. ”Menelisik catatan panjang pragmatisme PAN, hal itu sudah tidak mengagetkan. Itu merupakan kode PAN untuk berbalik arah,” ucap Umam.
BACA JUGA: Lihat Real Count KPU Pilpres 2019, Honorer K2 Siapkan Syukuran Akbar
Akan lebih mengagetkan lagi jika ternyata manuver Zulhas sepengetahuan Amien. Hal tersebut akan lebih menebalkan stereotipe oportunisme PAN.
”PAN memang dikenal sebagai partai papan tengah yang tidak punya sejarah kuat berpuasa dari kekuasaan. Mereka memiliki catatan panjang oportunisme,” terang Umam. (bin/c11/agm)
Simak Juga Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... HNW Percaya PAN Masih Setia
Redaktur & Reporter : Soetomo