jpnn.com - TIGARAKSA – Polisi berhasil mengungkap pelaku pembuang bayi di kolam Kampung Gelo, Sukamanah, Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, 11 Oktober 2016 lalu itu.
Ternyata, pembuang orok adalah ibu kandungnya sendiri, yakni H.
BACA JUGA: Astaga! Siswi SMP Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya ke Kolam
Mirisnya, H masih berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku madrasah, setingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Jambe.
Ayah biologis dari bayi berjenis kelamin perempuan itu pun turut terungkap.
BACA JUGA: Dokter Palsu Layani Pasien di Hotel, Tarik Dagu, Mancungkan Hidung
Dia adalah J (20), seorang buruh warga Kampung Daru, Kecamatan Jambe.
Kapolsek Tigaraksa Kompol Agus Hermanto mengatakan, ada seorang warga yang mengaku melihat H mengenakan baju daster warna putih pada hari penemuan jasad bayi.
BACA JUGA: Tujuh Polisi Hajar Lima Warga yang Lagi Ronda, Dor! Dor!
Di bagian belakang baju yang dikenakan H terlihat ada bercak darah.
Selain itu, warga juga curiga karena beberapa hari sebelumnya badan H terlihat gemuk.
Kecurigaan diperkuat dengan keterangan walikelas H yang mengatakan pada hari penemuan jasad bayi,
H tidak masuk sekolah. “Berbekal informasi itu, petugas langsung melakukan pendalaman,” kata Agus, kemarin (23/10).
Agus menambahkan, H selalu berusaha menghindar dari petugas kepolisian yang ingin memintainya keterangan.
Tingkah H itu membuat polisi semakin menaruh rasa curiga. Untuk menambah bahan keterangan, polisi pun meminta keterangan kepada kedua orangtua H.
Polisi juga meminta kepada orangtua H agar sebisa membujuknya untuk bersedia dimintai keterangan.
“Mungkin setelah dibujuk orangtuanya baru dia mau. Akhirnya bersama orangtuanya H datang ke kantor polisi,” ungkapnya.
Menurut Agus, langsung ada pemeriksaan medis saat H datang ke Mapolsek Tigaraksa.
Polisi meminta bantuan salah satu bidan yang membuka praktik di Kecamatan Tigaraksa.
Tidak hanya itu, polisi juga membawa H ke RSUD Balaraja untuk pemeriksaan medis. Hasil dari pemeriksaan medis itu menunjukkan bahwa ada tanda-tanda bekas melahirkan dari tubuh H.
“Kita sudah dapat hasil yang ilmiah dari bidan dan dokter. Lalu kita tanya lagi kepada dia. Akhirnya mengaku juga,” terang Agus.
Agus menjelaskan, berdasarkan keterangan H, saat dilahirkan bayi sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Sehari sebelum bayi ditemukan mengambang, H merasa mulas tanda-tanda akan melahirkan.
Kemudian H pergi ke kebun pisang dan melahirkan di bawah pohon itu. Lalu, mayat bayi perempuan itu dibuangnya ke kolam tempat bayi itu keesokannya ditemukan.
“Setelah itu, dia pergi ke kamar mandi membersihkan diri. Sedangkan pemilik kolam menemukan bayi itu keeseokan harinya,” ujar Agus.
Agus mengaku prihatin atas peristiwa itu. Menurutnya, H yang masih belia sebenarnya memiliki potensi masa depan yang cerah.
H seharusnya fokus kepada pendidikannya agar menjadi manusia yang berguna.
Namun pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan membuat H terperdaya oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab.
“H dan J kita amankan untuk proses hukum lebih lanjut,” tutupnya. (mg-19/bha/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidup Gini Amat Dek.. Jambret Tas Buat Beli Miras
Redaktur : Tim Redaksi