Mengenal Konsep Integrated Farming, Jurus Kementan Tingkatkan Pendapatan

Sabtu, 05 Maret 2022 – 10:47 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong masyarakat di Provinsi Aceh untuk mengembangkan konsep integrated farming. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong masyarakat di Provinsi Aceh untuk mengembangkan konsep Integrated Farming.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan integrated farming adalah konsep pertanian masa depan yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Kementan Sebut Stok Daging Sapi Cukup, Pedagang Berjualan Seperti Biasa

Menurutnya, Konsep ini bahkan terbukti menguntungkan, karena semua proses bertaninya saling berkaitan baik tanaman pangan maupun peternakan.

Provinsi Aceh selama ini merupakan wilayah subur yang memiliki potensi pertanian luar biasa, juga banyaknya SDM unggul yang tersebar di seluruh desa.

BACA JUGA: Program Optimalisasi Lahan Kementan Membawa Berkah

"Aceh itu bagus banget karena ada gunung, bukit dan laut. Banyak tempat yang tidak semua seperti Aceh. Ini karunia Allah yang luar biasa. Karena itu Aceh harus juara besok. Saya mau integrated Farmingnya ditingkatkan lagi karena konsep ini sangat menguntungkan," ujar SYL di Gampong Blang Miro, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (4/3).

Provinsi Aceh saat ini sedang mengembangkan konsep integrated farming di sejumlah wilayah. Kementan memerinci, ada 5005 hektare tanaman padi dan 5.000 ekor peternakan sapi.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Beri Wejangan kepada 745 Calon ASN Kementan

Apun tanaman padi, penanaman IP300 dilakukan di lahan selias 2.805 hektare dan IP400 di lahan 2.200 hektare.

"Oleh karena itu, integrated farming harus terus di plotong di seluruh pelosok daerah. Soal modal, kita sudah siapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. Insyaallah tidak ada yang rugi karena pertanian itu selalu menguntungkan. Jangan tunggu APBN dan APBD karna sekarang ada KUR. Yuk kita pinjam," katanya.

Dia menilai pengembangan integrated farming di Provinsi Aceh sejauh ini semakin berkembang pesat. Hal ini terjadi karena pemerintah selalu hadir di tengah-tengah kesulitan petani.

"Saya berterimakaih kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati karena pemerintahanya hadir dan berpihak pada rakyatnya. Dan itu terbukti, dimana integrated farming dan pertanian secara keseluruhan di Aceh maju secara pesat," katanya.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi yang luar biasa terhadap perhatian Mentan SYL pada sektor pertanian Aceh.

Menurutnya, dukungan Mentan terhadap kemajuan Aceh terlihat nyata.

Bahkan, kata Nova, 80 persen pertumbuhan ekonomi yang begitu tinggi itu dari sektor pertanian.

"Oleh karenanya sesuai arahan pak Menteri kita mau lebih fokus dan intensifikasi di bidang pertanian termasuk konsep integrated farming," katanya.

Nova mengatakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementan selama ini membuat para petani perlahan, tetapi pasti makin sejahtera.

Hal ini terlihat dari peningkatan NTP Provinsi Aceh dari yang tadinya 95 persen meningkat jadi 105 persen.

"Faktanya sektor pertanian naik terus, sehingga saya setuju dengan pak menteri bahwa kami tidak boleh bergantung pada dana pemerintah. Termasuk pupuk, karena PIM sedang membangun pabrik baru, sehingga kami tidak bergantung lagi kepada orang lain," ucap Nova.

Kementan memberikan bantuan kepada Provinsi Aceh sebesar Rp 82,6 miliar. Bantuan ini berbentuk bibit, benih dan sarana prasarana pertanian yang dapat menunjang peningkatan produksi tanaman pangan. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler