Lebih dari 300 'anak-anak bola' dari seluruh Australia dan Asia Pasifik menjadi bagian penting Turnamen Australia Open 2015. ABC Austalia Plus menemui mereka dan mengungkap kegembiraan dan rasa gugup yang mereka rasakan di panggung olahraga dunia.

Menjadi anak bola tampaknya memang sangat menyenangkan, tapi para remaja yang bertanggung jawab untuk mengambil bola tenis bagi pemain peserta Turnamen Australia Terbuka bekerja sangat keras di lapangan.

BACA JUGA: Piala Asia 2015 : Menang 2-0 Australia Melaju ke Semifinal Piala Asia 2015

Tugas mereka tidak hanya membutuhkan keterampilan menangkap bola yang tepat, tapi anak-anak bola juga harus memastikan pemain memiliki minuman, bola dan handuk ketika mereka membutuhkannya. Dan mereka harus melakukan semuanya di bawah pengawasan kamera TV, dengan potensi jutaan pemirsa menonton setiap gerakan yang mereka buat.

BACA JUGA: Brisbane Perkenalkan Penanda Keamanan Baru Berbentuk Patung Manusia Kuning

Tim anak bola yang terdiri dari 380 anak-anak dari seluruh Australia, bersama dengan beberapa anak bola terbaik dari kawasan beraksi dalam Turnamen Australia Terbuka tahun ini. Dalam persiapan menyambut  turnamen ini, 327 anak bola di Victoria berusia antara 12 dan 15 dipilih melalui uji coba yang digelar di klub tenis lokal, dan 25 anggota skuad lainnya berasal dari negara bagian dipilih berdasarkan keterampilan mereka. Sisanya adalah orang-orang muda dari luar negeri, termasuk China, Singapura dan Korea Selatan.

Filza Nur dan Max Ye merupakan dua anak bola satu-satunya yang berasal dari Singapura. Mereka diundang ke Melbourne setelah tampil baik dalam pertandingan Final Asosiasi Petenis Perempuan 2014 di negara mereka.

BACA JUGA: Permohonan Grasi Terpidana Mati Andrew Chan Ditolak Presiden Jokowi

Sebagai calon pemain tenis, mereka mengaku senang bisa menonton para pemain dari dekat dan "melihat taktik yang berbeda yang digunakan untuk memenangkan pertandingan". Max sangat gembira bekerja di arena pertandingan Rod Laver, ini merupakan lapangan tennis terbesar di Melbourne Park. "Ada banyak orang menonton Anda, bersorak. Suasananya sangat luar biasa, "katanya. Filza berharap dia akan bisa mendapatkan kesempatan untuk menghadiri pertandingan Nick Kyrgios, pemain favoritnya.

Bryan dan Kyle datang dari Korea Selatan untuk ambil bagian. Mereka bukan pemain tenis, tapi berhasil melewati proses seleksi yang ketat  telah membuat mereka  mengembangkan pemahaman yang luas dari permainan dan aturan di cabang olahraga tenis lapangan. "Pertama, Anda harus menjalani tes bahasa Inggris tertulis," kata Bryan. "Hampir tujuh ribu orang mengikuti tes itu dan 200 orang berhasil lolos dan dilanjutkan tes fisik, dari 200 orang yang ikut tes hanya 20 yang berhasil lolos ke Australia." Baik Bryan maupun Kyle mengatakan mereka sangat antusias untuk menjadi anak-anak bola di Australia Terbuka, tetapi bagi  Bryan pengalaman ini telah mengilhami dia untuk menekuni hobi baru.
“Saya akan mulai bermain tenis," katanya. 

Ada 12 pasangan bersaudara diantara anak-anak bola tahun ini, termasuk Mamilovic bersaudara. Benjamin adalah yang tertua, Simon anak tengah dan Timothy adalah yang termuda, tetapi mereka semua berbagi ulang tahun yang sama. Mereka adalah satu-satunya kembar tiga di skuad anak bola tahun ini, meskipun mereka bukan kembar identik. "Kami dapat melakukan perjalanan bersama-sama setiap hari sehingga lebih mudah," kata Simon, salah satu keuntungan yang dirasakan dengan memiliki saudara-saudaranya dalam skuad. Seperti anak-anak bola lainnya, mereka mengaku hal paling sulit di lapangan adalah ketika bisa melemparkan bola dengan baik dan konsisten sepanjang waktu. Dan meskipun mereka tidak takut terkena bola lagi, namun tetap saja mereka harus memperhatikan bola agar tidak terkena bola.
“Ketika pemain memanaskan diri dan melakukan servis, kami harus menjauh," kata Tim.

Memiliki saudara kembar di tim anak  bola juga merupakan keuntungan bagi kembar identik Jack dan Max Hartnett. Kakak mereka ikut bergabung pada tim bola anak tahun 2014, dan ia segera memiliki keluarga yang terlibat dalam tim anak bola."Mereka memberi tahu Anda apa yang perlu Anda lakukan. Ini jauh lebih baik seperti yang Anda tahu, kita akan lebih percaya diri ketika memiliki saudara kita berada dekat di sekitar kita, "kata Jack. Baik Jack dan Max setuju keterampilan yang paling sulit adalah menggulirkan bola. "Kau harus menggulirkannya dengan datar tapi harus cukup cepat. Jadi agak sulit untuk melakukannya dengan benar. Tapi jika Anda melakukannya, Anda melakukannya dengan sangat baik, "kata Max. 

Sekarang mereka telah menguasai keterampilan menggulirkan bola dan mereka siap beraksi dan untuk beberapa penggemar si kembar akan bersinar seterang pemain yang berbagi lapangan dengan mereka. Bibi Jack dan Max serta neneknya menghadiri semua pertandingan yang mereka hadiri, hanya untuk menonton si kembar di lapangan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buat Onar di Pesawat, Pria Ini Didenda Sekitar Rp 600 Juta

Berita Terkait