jpnn.com, JAKARTA - Sosok Marsuki sebagai pakar search engine optimization (SEO) makin dikenal di tengah pentingnya optimasi website bisnis.
Alumnus Fakultas Teknik Informatika Universitas Nurdin Hamzah (UNH) Jambi ini sukses meniti karier sebagai pakar SEO, terutama di masa pandemi.
BACA JUGA: Kemenperin Terus Genjot Potensi Industri Elektronika dan Telematika
Menurut Marsuki, menjadi pakar SEO memerlukan proses panjang dan bukan suatu aktivitas yang instan.
"Hari ini kita menganalisis, meninjau, meningkatkan kinerja situs web, lusa kita dapat uang. Tidak secepat itu," kata Marsuki, Jumat (8/4).
BACA JUGA: Jokowi Ingin Perkuat Ekonomi Digital, Tetapi Masih Kekurangan Programmer
Dia merasa terlahir kembali saat mulai menggeluti dunia digital, khususnya SEO karena harus mencari segmentasi pasar.
"Segmentasi menulis digital itu berbeda jauh dengan versi cetak," tutur Marsuki.
BACA JUGA: Hebat, Kecil-Kecil Sudah jadi Programmer Game
Dari profesinya itu, Marsuki mengaku mengantongi penghasilan mulai Rp 5 juta hingga Rp 150 juta per bulan.
Namun, banyak tetangga yang menilai negatif pekerjaannya, bahkan menyebutnya pekerja tak jelas.
"Maklum sih, kebanyakan tetangga pada gaptek (gagap teknologi). Sudah dijelaskan tentang SEO dan pemograman enggak paham juga," ujarnya, lantas tertawa.
Dia pun mengungkapkan keinginan terpendamnya bertemu dengan sosok idolnya, Deddy Corbuzier. "Dia pria kuat dan cerdas, serta mau masuk Islam," ucapnya.
Dia juga mendapat gelas Magister Komputer pada 2018. Selain itu, Marsuki juga ingin mempelajari tentang ilmu telematika dan menjadi seperti Roy Suryo. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh