jpnn.com, JAKARTA - Genital Warts atau kutil kelamin menjadi salah satu penyakit yang berbahaya dan rentan menyerang manusia terutama perempuan.
Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermato-venereologi) dokter Amelia Soebyanto mengatakan berdasarkan data, penyakit Genital Warts di seluruh dunia dari tahun 2001 hingga 2012 adalah 120,5 kasus per 100.000 per tahun yang dialami perempuan.
BACA JUGA: Waspadai Kutil Kelamin dan Cara Menanganinya
Penyakit itu kerap dianggap sepele karena dalam beberapa kasus tidak menimbulkan gejala yang berarti.
Padahal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, sekitar 50 persen dari kasusnya menunjukan Genital Warts mampu bertransformasi menjadi penyakit yang ganas, salah satunya kanker serviks.
BACA JUGA: Cara Aman Menghilangkan Kutil di Kulit
Hal ini diungkapkan Amelia dalam diskusi daring Klinik Pramudia dengan tema 'Kupas Tuntas Genital Warts pada Perempuan'.
“Genital Warts diakibatkan oleh Human Papilloma Virus (HPV)1 merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum terjadi, namun memberikan efek tidak hanya sakit fisik, tetapi juga mental penderitanya,” ucap Amelia, Rabu (15/6).
BACA JUGA: Cegah Kutil Effect Lewat Presidential Treshold 0 Persen
Adapun, tipe HPV yang paling sering mengakibatkan Genital Warts, yaitu tipe 6 dan tipe 11.
Tipe HPV yang menyebabkan Genital Warts memang tidak sama dengan HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Namun, dalam beberapa kasus, saat Genital Warts terjadi pada leher rahim atau di dalam area sensitif wanita, dapat menyebabkan perubahan serviks yang pada akhirnya bisa berujung kanker serviks.
“Genital Warts memengaruhi jaringan-jaringan yang lembab di area genital. Genital Warts bisa terlihat seperti benjolan kecil berwarna daging atau kadang tampak seperti kembang kol,” kata dia.
Menurut Amelia, pada sebagian kasus, Genital Warts memang tidak langsung menimbulkan keluhan bagi penderitanya dan biasanya jinak.
HPV juga memiliki 2 tipe, yakni yang berisiko rendah dan tinggi.
Jenis HPV berisiko rendah bisa menyebabkan Genital Warts pada vulva, area sensitif wanita, leher rahim, rektum, anus, penis, atau skrotum4.
“HPV berisiko tinggi bisa langsung menyebabkan kanker serviks. Namun, tipe HPV yang berisiko rendah jika tidak mendapat penanganan tepat, bisa mengalami komplikasi dan juga berkembang menjadi kanker serviks,” jelasnya.
Amelia menambahkan penularan Genital Warts, bisa terjadi karena hubungan suami istri yang menyebabkan kontak langsung dengan mukosa dari penderitanya, juga bisa ditularkan dari ibu ke bayinya saat melahirkan.
Meskipun jarang terjadi, kontak langsung maupun tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi dengan HPV juga dapat menularkan ke orang lain.
“Mereka yang sudah terinfeksi dan mengalami Genital Warts juga harus waspada karena sifatnya kambuhan,” tambah Amelia. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Racun Tomcat Bisa Jadi Obat Kutil
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi