Mengenal Sapi 'Belgian Blue' Si Gempal yang Kini Dikembang Biakan di Lamongan

Kamis, 03 Juni 2021 – 10:42 WIB
Sapi Belgian Blue dikembangkan biakan di Lamongan untuk memenuhi stok daging sapi nasional dan diekspor sebagai sapi siap kawin. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, LAMONGAN - Sapi 'Belgian Blue' asal Belgia Tengah sejak 2016 dikembang biakan oleh pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Sukriyah menyatakan pengembang biakan sapi membawa Jatim memasok 35 persen dari total kebutuhan nasional.

BACA JUGA: Kementan Target Distribusi Sapi Belgian Blue pada 2020

"Harapannya dengan dikembangkannya Belgian Blue ini dapat meningkatkan populasi, sehingga produksi daging sapi juga dapat meningkat," kata Sukriyah, di Lamongan, Kamis (3/6).

Sukriyah menjelaskan Belgian Blue memiliki karakteristik unggul, yakni otot ganda (double muscle), tempramen jinak dan mudah dalam penanganannya.

BACA JUGA: Kementan Tergetkan 1.000 Kelahiran Sapi Belgian Blue di 2019

Selain itu, juga memiliki postur tubuh besar dan tinggi, dengan kadar lemak rendah dan kenaikan berat badan tinggi kurang lebih 1,2 -1,5 kilogram.

"Beda dengan sapi umumnya yang kenaikan berat badannya berkisar antara 0,8-1,2 kilogram," katanya.

BACA JUGA: Sapi Belgian Blue Lahir Lagi

Kepala UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jatim Iswahyudi mengatakan Lamongan dipilih menjadi salah satu tempat pengembangbiakan sapi jenis Belgian Blue karena dianggap sebagai salah satu kabupaten yang berkomitmen dalam pengembangan peternakan.

Iswahyudi menjelaskan untuk mendapatkan peranakan Belgian Blue murni dibutuhkan proses sekitar 4 hingga 5 tahun.

Menurutnya Belgian Blue berusia sembilan bulan lagi yang lahir dengan jenis kelamin jantan akan sama seperti Limosin Semintal.

"Jika betina nanti dipelihara dan dikawinkan lagi dengan Belgian Blue lagi 3-4 kali proses, baru akan lahir Belgian Blue murni. Jadi sekitar 4-5 tahun perjuangan," katanya.

Iswahyudi mengaku telah memfasilitasi sekitar 51 ribu akseptor (sapi siap kawin) di Lamongan, dari Pemprov Jatim.

"Mudah-mudahan dengan adanya kawin suntik gratis ini, pada Tahun 2026 Indonesia akan mandiri pangan sektor daging sapi," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler