jpnn.com - PROSES penatoan bola mata tak sesederhana merajah tubuh. Prosesnya bisa dibilang tak mengenal rasa sakit
----
BACA JUGA: Mengenal Tren Tato Bola Mata (1): Lebih Ngeri Dibanding Terjun Payung
Tinta disuntikkan langsung ke sclera, yaitu bagian mata berwarna putih. Tinta yang disuntikkan akan menyebar dengan sendirinya di balik konjungtiva. Orang yang ingin menerapkan tato bola mata ini harus memikirkan baik-baik. Sebab, hasilnya permanen dan tidak bisa diubah. Sejauh ini, belum ada teknik penghapusan tato bola mata. Jika tato permanen di kulit, cara menghilangkannya bisa dilaser.
Bukan hanya itu, orang yang berminat menato matanya harus berpikir tentang masa depannya. Sebab, tentu tidak mudah mencari pekerjaan dengan seluruh bola mata berwarna-warni. Biasanya, mereka yang menato bola matanya adalah para pekerja seni yang tentu tidak akan bermasalah jika penampilan mereka eksentrik.
BACA JUGA: Kisah Ibu Muda Hamil Menyelamatkan Diri dari Tenggelamnya KM Wihan Sejahtera
Jon Luna Cobra Smith, si penggagas tren tato bola mata ini lahir di Amerika Serikat (AS). Dia telah menguasai teknik tato bola mata sekitar 10 tahun lalu. Namun, tato bola mata itu baru belakangan ini naik daun. Sejauh ini, dia menato sekitar 100 pasang bola mata. Sebanyak 20 di antaranya ada di Australia. Tato jenis ini menjadi perbincangan saat pelaku kriminal Jason Barnum menjalani persidangan di Pengadilan Alaska pada 2012. Separo wajahnya bertato dengan mata yang seluruhnya hitam legam.
''Saya rasa, ini menjadi tren di antara masyarakat karena orang-orang ingin menjadi superekstrem,'' ujar Luna Cobra.
BACA JUGA: Saya Dengar Lagu Indonesia Raya saja Masih Merinding
Namun, tentu saja ada kekhawatiran yang dirasakan Luna Cobra. Yaitu jika orang-orang mencoba menato matanya sendiri atau meminta orang lain yang tidak profesional. Hal itu tentu bisa berujung petaka. Bukannya keren, yang ada malah bisa berujung kebutaan.
Dokter spesialis mata senior di Australia Luke Arundel menegaskan, tato bola mata ini bisa mengakibatkan infeksi, inflamasi, memicu kanker, dan kebutaan. Menurut dia, di beberapa negara bagian di AS dan negara-negara lain, prosedur tato bola mata ini telah dilarang. ''Karena ini relatif baru, tidak ada garansi bahwa jika saat ini baik-baik saja tidak akan memunculkan komplikasi jangka panjang nanti,'' tegasnya. (News/Daily Mail/sha/c19/ami)
(Baca Juga: Mengenal Tren Tato Bola Mata (1): Lebih Ngeri Dibanding Terjun Payung)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya, Setelah JK Ikuti Pesan Pak Kiai, Perdamaian di Aceh Terwujud
Redaktur : Tim Redaksi