Mengenang Gubernur Pertama Jatim yang Dihabisi PKI

Senin, 02 Oktober 2017 – 00:45 WIB
Sekdakab Magetan Bambang Trianto (depan kiri) bersama Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jatim Anom Surahno (depan dua dari kiri ) nyekar makam Gubernur Soerjo di Magetan. Foto: ISTIMEWA

jpnn.com, MAGETAN - Gubernur pertama Jatim, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, merupakan salah satu tokoh korban kekejaman PKI.

Sosok yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Gubernur Soerjo itu meninggal tragis di Kadunggalar, Ngawi. Saat perjalanan pulang dari Jogjakarta, almarhum dicegat PKI, diseret dan dibunuh di hutan.

BACA JUGA: Monumen Kresek, Kiai Husein Dipaksa Jongkok, Dihabisi PKI

Untuk mengenang jasanya, sejumlah pejabat Pemprov Jatim dan Pemkab Magetan berkunjung mengenang jasa mantan gubernur kelahiran Magetan tersebut.

Do'a dan dzikir dilantunkan berharap pahlawan nasional itu mendapat tempat lapang di sisi Allah SWT.

BACA JUGA: Kiai dan Wartawan Dibunuh Keji PKI di Tempat Ini

"Jasa Pak Soerjo terhadap bangsa cukuplah besar. Terlebih bagi masyarakat Jatim. Beliau ini adalah gubernur pertama, sudah sepatutnya penerus seperti kami memberi penghormatan kepada beliau," ujar Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jatim Anom Surahno seusai ziarah, Minggu (1/10),

Meski tak mengenalnya langsung, Anom menilai gubernur yang menjabat dari 1945 sampai 1948 tersebut merupakan sosok patriot sejati.

BACA JUGA: Amelia Yani Menangis saat Cerita Ayahnya Ditembus 7 Peluru

Menurutnya, Gubernur Soerjo rela mengorbankan dirinya untuk kejayaan bangsa dan negara.

"Yang monumental dari Pak Soerjo adalah bela patinya. Dia berani menyerahkan dirinya untuk NKRI. Ini terjadi saat pertempuran 10 Nopember 1945, serta saat beliau melawan PKI,” ungkapnya.

Disebutkan oleh Anom, ziarah ini untuk mengawali peringatan HUT Jatim ke-72. Ke depan, tak hanya makam Gubernur Soerjo saja yang diziarahi, melainkan juga mendiang gubernur lainnya.

Perlu diketahui, setiap 12 Oktober dijadikan peringatan hari jadi Provinsi Jatim. Tanggal tersebut dipilih bertepatan dengan momen perpindahan (boyongan) Gubernur Soerjo bertugas sebagai residen di Bojonegoro ke Surabaya. Ditanggal tersebut, Ario Soerjo mulai berkantor di Surabaya.

Melihat tempat peristrirahatan terakhir yang cukup sederhana itu, Pemprov Jatim sudah merencanakan untuk melakukan pembangunan rumah Joglo di atas pusara Gubernur Suryo.

Ini dimaksudkan agar warga yang berziarah disana lebih nyaman. "Mungkin tahun depan sudah bisa kita realisasikan, Pakde titip seperti itu," sambung Anom.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupetan Magetan Bambang Trianto menambahkan, Gubernur Suryo cukup disegani oleh masyarakat Magetan.

Jasanya sebagai Bupati Magetan lumayan banyak. Namanya pun diabadikan sebagai salah satu jalan di dekat alun-alun Magetan.

"Ada monumen beliau juga di alun-alun. Ini sebagai bentuk penghormatan," kata Trianto. (bae/nur)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler