jpnn.com, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tidak malu-malu mengekspresikan kebenciannya kepada milisi Kurdi di Suriah. Dengan tegas dia mengancam akan menghancurkan kepala para gerilyawan YPG jika mereka tidak mundur dari area yang telah ditetapkan Turki sebagai Zona Aman.
Seperti diberitakan The Guardian, pasukan Turki kembali terlibat kontak senjata dengan milisi Kurdi di Ras al-Ayn, Sabtu (19/10). Insiden tersebut terjadi dua hari setelah Erdogan sepakat menghentikan operasi militer di Suriah sementara pasukan Kurdi mundur dari Zona Aman.
Kini, Turki menemukan tidak ada tanda-tanda penarikan pasukan Kurdi dari posisi di sepanjang perbatasan, sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian yang dicapai antara Turki dan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Rezim Erdogan Tangkap Empat Wali Kota dari Partai Oposisi
Karena itu, Erdogan mengatakan Turki akan menghancurkan kepala militan Kurdi di Suriah utara jika mereka tidak mundur dari daerah itu dalam wakut 120 jam.
Pada kesempatan yang sama, Erdogan juga mengungkapkan rencananya membahas penyebaran pasukan pemerintah Suriah di zona saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pekan depan. Meski begitu dia memperingatkan bahwa Turki akan melaksanakan rencana sendiri jika solusi tidak tercapai.
BACA JUGA: Pantaskah Erdogan Menyandang Gelar Muslim Paling Berpengaruh di Dunia?
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pihaknya sepenuhnya patuh dengan perjanjian itu dan menjalankan koordinasi dengan Amerika Serikat untuk memastikan kesinambungan.
Bukan hanya itu, pihak Turki juga mengatakan pihaknya telah menangkap kembali 41 tersangka anggota ISIS yang melarikan diri dari kamp penahanan di tengah kekacauan yang disebabkan oleh pertempuran awal pekan ini. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Fethullah Gulen Minta Negara Barat dan Islam Bersatu Menghentikan Tirani Erdogan
Redaktur & Reporter : Adil