Mengerikan... Hendak Silaturahmi, Sekeluarga Tewas Tertabrak Benda Keras dan Besar

Sabtu, 18 Juli 2015 – 05:07 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok

jpnn.com - KALIDERES - Bermaksud silaturahmi Lebaran, empat anggota keluarga Firmansyah tewas karena tertabrak commuter line Kalideres-Poris di pintu lintasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Insiden memilukan itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 08.25.

''Selesai salat Idul Fitri, mereka mau bersilaturahmi dengan keluarga di Cengkareng,'' kata Kapolsek Kalideres Kompol Dermawan Karosekali.

BACA JUGA: Djarot: Kita Semua Pelayan Rakyat

Berdasar penuturan para saksi, Firmansyah, 29, mengendarai Yamaha RX King B 6352 ZX dengan memboncengkan istrinya, Meisari, 27. Mereka membawa dua anak, yakni Putri Firmansyah, 7, di antara Firmansyah dan istrinya. Selain itu, Muhammad Faqih Firmansyah, 3, duduk di tangki bensin.

Saat melintas di pintu lintasan yang tidak dijaga tersebut, warga Tegal Alur, Kalideres, itu rupanya tidak melihat kereta yang lewat. Benturan hebat terjadi sehingga empat korban terpental. 

BACA JUGA: Kunjungi Monas saat Libur Lebaran, Ini Alasannya

''Mereka meninggal di tempat kejadian. Kami menduga, korban tidak hati-hati saat melewati pintu lintasan kereta api,'' terang Dermawan. 

Jenazah para korban segera dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM) untuk diotopsi. Pintu lintasan yang menjadi lokasi kecelakaan memang tidak dijaga petugas. Pintu itu biasanya dijaga warga. Namun, karena Lebaran, kemarin pintu tersebut tidak dijaga. ''Situasinya memang sedang sepi,'' lanjut Dermawan.

BACA JUGA: Iseng-iseng Aja, Lagi Sepi

Kecelakaan lalu lintas di pintu lintasan tersebut kerap terjadi. Sebab, palang pintu lintasan hanya terbuat dari bambu hasil swadaya masyarakat. Polisi sebenarnya sudah meminta PT KAI membuat palang pintu lintasan yang dijaga petugas, namun hingga kini belum direalisasikan.

Senior Manager Corporate Communication PT KAI Daop 1 Bambang S. Prayitno mengakui, tidak semua pintu lintasan kereta api dijaga petugas. Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar menengok kanan-kiri jika hendak melintasi pintu lintasan rel kereta api yang tidak terjaga. 

Bila melihat kereta api mau melintas, warga disarankan menunggu sejenak. 

''Kebanyakan kejadian disebabkan korban nekat menerobos meski tahu ada kereta yang mau lewat. Ada atau tidak ada palang lintasan, tetap banyak yang menerobos,'' jelas Bambang.  (gum/mas/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menikmati Cantiknya Jakarta Saat Ditinggal Penghuninya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler