Mengerikan, Korban Tewas Ajaran Sesat Terus Bertambah, Tembus 403 Orang

Selasa, 18 Juli 2023 – 12:14 WIB
Ilustrasi - Garis polisi atau police line. Jumlah korban tewas akibat ajaran sesat terus bertambah, tembus 403 orang. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - KENYA - Peristiwa yang terjadi di Kenya baru-baru ini sungguh mengerikan.

Jumlah korban tewas akibat sebuah ajaran sesat terus bertambah.

BACA JUGA: Ikut Tawuran, Pria di Bekasi Terkena Bacok dan Tewas

Otoritas setempat menemukan lagi jasad di 40 kuburan massal, sehingga total korban sekte kelaparan tersebut mencapai 403 jiwa.

Kepala polisi Provinsi Coast Rhoda Onyancha mengungkapkan bahwa belasan jasad telah digali sehingga secara keseluruhan berjumlah 403 orang.

BACA JUGA: Bom Meledak di Dalam Masjid, 15 Orang Tewas

Dia mengatakan hal tersebut saat berbicara dalam konferensi pers di pusat komando Rumah Sakit Referral Daerah Kilifi.

Otoritas terus menyelidiki ajaran tersebut beserta pemimpinnya Pastor Paul Mackenzie yang mengepalai Good News International Church di Kenya.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Tol Bakauheni, 2 Nyawa Melayang

Investigasi ajaran Shakahola berlangsung sejak pertengahan April yang mengarah pada temuan ratusan jasad di Hutan Shakahola di daerah Kilifi.

Pastor Paul Mackenzie dituding memaksa para pengikutnya mengakhiri hidup lewat aksi mogok makan sehingga bisa masuk ke surga sebelum hari kiamat.

Sebanyak 37 orang, termasuk istri Mackenzie, Joyce Mwikamba ikut ditangkap sehubungan dengan pembunuhan massal tersebut.

Onyancha mengungkapkan bahwa sejak proses penggalian dimulai otoritas telah mengumpulkan 258 sampel DNA dari lokasi penggalian.

Penyelidikan tersebut menguak informasi yang mencemaskan yang menunjukkan adanya kemungkinan keterlibatan penjualan organ manusia sebab beberapa korban yang ditemukan kehilangan organ.

Hal itu memperkuat dugaan perdagangan organ ilegal sehubungan dengan kegiatan ajaran tersebut, kata polisi. (Antara/Anadolu/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik Kimia Meledak, Sembilan Orang Tewas


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler