jpnn.com, UKRAINA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres bereaksi keras, menyusul langkah pasukan Rusia membombardir sebuah rumah sakit bersalin di Ukraina.
Guterres menyerukan agar Rusia segera menghentikan aksinya menginvasi Ukraina.
BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Sekjen PBB Bicara Pelanggaran HAM
Guterres dalam seruannya menggunakan kalimat soal pertumpahan darah.
"Hentikan pertumpahan darah sekarang juga," ujar Guterres.
BACA JUGA: Presiden Ukraina Bongkar Kekejaman Rusia, Astaga! Ada Anak-Anak
"Serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina, di mana terdapat bangsal ibu dan anak, mengerikan," kata Guterres di akun Twitter.
"Warga sipil harus membayar harga termahal untuk perang yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka," katanya.
BACA JUGA: Rusia Ancam Amerika Serikat, Sangat Serius
"Kekerasan yang tidak masuk akal ini harus diakhiri, setop pertumpahan darah sekarang."
Dewan Kota Mariupol mengungkapkan bahwa pasukan Rusia menjatuhkan sejumlah bom.
Lewat kanal Telegram miliknya, mereka membagikan sebuah foto tentang lokasi salah satu bom yang dijatuhkan.
"Mariupol, serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin."
"Orang-orang, anak-anak tertimbun reruntuhan."
"Keji! Berapa lama lagi dunia akan menjadi antek yang mengabaikan teror?"
"Tutup langit (Ukraina) sekarang juga! Setop pembunuhan!"
"Anda memiliki kekuatan, tetapi Anda terlihat seperti hilang rasa kemanusiaan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat Telegram.
Data PBB menunjukkan sedikitnya 516 warga sipil tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melakukan invasi ke negara tetangganya itu.
Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Menurut Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 2,1 juta warga Ukraina telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.(Antara/Anadolu/JPNN)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang