jpnn.com, JAKARTA - Komunitas penambang skala kecil tersebar luas di Indonesia meskipun jumlahnya tidak pernah terdokumentasi dengan baik.
Pekerjaan sebagai penambang, baik formal maupun informal, diminati karena dianggap memberikan hasil yang besar dan cepat.
BACA JUGA: Hutan Adat Baduy Dirusak, LaNyalla Minta Penambang Liar Dihukum Berat
Perempuan dan anak muda adalah bagian dari komunitas penambang skala kecil. Mereka menjalankan berbagai macam peran untuk berkontribusi pada ekonomi rumah tangga.
Ada yang menjadi penambang aktif. Ada pula yang berwirausaha untuk membantu pasangan atau orang tua mereka yang bekerja sebagai penambang.
BACA JUGA: Bamsoet: Perlu Kebijakan Khusus Mengakomodasi Penambang Tradisional di Jambi
Dalam konteks saat pandemi virus corona (covid-19) melanda seperti sekarang, perempuan dan anak muda menjadi salah satu kelompok masyarakat yang menerima dampak cukup berat.
Pandemi menyebabkan mata pencaharian mereka berkurang, bahkan hilang akibat kegiatan penambangan yang dikurangi atau terhenti.
Dalam kondisi krisis ketika anggota dewasa dalam rumah tangga harus berhenti bekerja akibat pandemi, perempuan dan anak muda menjadi tumpuan utama.
Mereka harus mencari mata pencaharian alternatif sebagai upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga.
Untuk mengkaji dampak covid-19 terhadap kehidupan komunitas penambang skala kecil dan memberikan ruang beraspirasi bagi kelompok tersebut, Women in Mining and Energy (WiME) dan
Yayasan Tambuhak Sinta (YTS) melaksanakan program pelatihan Photovoice baru-baru ini.
Acara itu mendapatkan dukungan pendanaan dari Extractives Global Programmatic Support (EGPS) Trust Fund yang dikelola oleh Bank Dunia.
Program itu dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu Kabupaten Gunung Mas (Kalimantan Tengah), Kota Sawahlunto (Sumatera Barat), dan Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat).
Hasil program pelatihan Photovoice tersebut dipaparkan di kegiatan kesebelas Ruang XY yang terdiri dari pameran foto dan video hasil karya penambang skala kecil dan diskusi nasional daring.
“Diskusi ini dimaksudkan untuk mengkaji serta mengidentifikasi peluang, hambatan, dan rekomendasi dari berbagai pihak terkait dalam upaya meningkatkan kesejahteraan komunitas penambang skala kecil,” kata Direktur Eksekutif WiME Maya Muchlis. (jos/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Ragil