jpnn.com - PANGKALAN BUN - Hukum ekonomi berlaku di kehidupan malam di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Dengan banyaknya tamu yang datang di Pangkalan Bun saat evakuasi korban AirAsia QZ8501 yang jatuh pada 28 Desember 2014, permintaan pun meningkat.
Hal itu diakui, sebut saja Melati (19) kepada Palangka Ekspres (Grup JPNN.com). Salah seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) yang baru empat bulan menggeluti bisnis prostitusi. Peluang untuk meraup keuntungan di tengah ramainya aktivitas di Pangkalan Bun dimanfaatkan dengan baik.
BACA JUGA: Menggeliatnya Kehidupan Malam di Tengah Proses Evakuasi AirAsia
Menurut perempuan yang memiliki rambut panjang itu, meningkatnya ââ¬Ëjam kerjaââ¬â¢ tidak lepas dari banyaknya pihak luar yang datang. Ia pun memasang tarif dengan harga yang tak biasa.
Jika sebelumnya hanya kisaran Rp 400 ribu sekali kencan, kalini naik menjadi 100 persen. Namun, itu berlaku bagi pelanggan lokal dengan harga Rp 700 sampai Rp 800 ribu. Untuk bule, lain lagi tarifnya.
BACA JUGA: Mendiktiristek Dukung Pengembangan Unair Banyuwangi
ââ¬ÅBiasanya paling banter Rp 400 ribu,ââ¬Â Melati kepada Palangka Ekspres. (Fahruddin Fitriya/awa/jpnn)
BACA JUGA: Pelabuhan Benoa jadi Primadona Kunjungan Kapal Pesiar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nantinya Kalimas Khusus Kapal Pinisi
Redaktur : Tim Redaksi