Sebelum putranya lahir, Anu pernah berharap agar anaknya nantinya bisa berkomunikasi dengan kakek dan neneknya di India dalam bahasa mereka.
"Kalau tidak memakai bahasa yang sama, maka tidak akan ada kedekatan," katanya.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Jepang Mengalami Masalah dengan Jumlah Penduduknya
Di rumahnya di Sydney, Anu bicara dengan Priyansh dalam bahasa Punjabi, sementara suaminya, Manish, bicara dalam bahasa Hindi.
"Kami tahu ia akan otomatis belajar bahasa Inggris di sekolah, namun bahasa ibu dan ayahnya hanya bisa dipelajari di rumah," kata Anu.
BACA JUGA: Apakah Sekolah dan Universitas Harus Melarang dan Memblokir ChatGPT?
Para pakar mengatakan anak-anak yang dibesarkan dalam berbagai bahasa di rumah akan mendapatkan banyak manfaatnya.
Inilah yang dirasakan oleh putranya Anu bernama Priyash, sekarang berusia 12 tahun.
BACA JUGA: Petenis yang Masuk Seri Dokumenter Netflix Tersingkir Lebih Awal Dari Australia Terbuka
Ia bisa berkomunikasi dengan kedua orang tuanya dalam bahasa Punjabi dan Hindi, dan tidak kesulitan dalam berbahasa Inggris.
Tapi tidak banyak orangtua di Australia seperti Anu, karena mereka khawatir soal apa pendekatan terbaik yang bisa diterapkan ke anak-anak mereka.
Chloé Diskin-Holdaway, pakar bahasa di University of Melbourne mengatakan mengajarkan anak-anak berbagai bahasa menjadi masalah yang sering dikhawatirkan oleh migran generasi pertama yang tiba di Australia.
Meski banyak penduduk berasal dari berbagai latar belakang bahasa dan budaya, Dr Diskin-Holdaway mengatakan Australia sebenarnya dominan berbicara dalam satu bahasa, yakni Inggris.
"Pendekatan satu bahasa ini sudah terjadi di hampir semua lini kehidupan, mulai dari sekolah, tempat kerja, tempat penitipan anak, klinik kesehatan ibu anak, dan hal tersebut susah sekali diubah," katanya.
Ia berharap lebih banyak orangtua bisa meyakinkan anak-anak mereka jika menguasai lebih dari satu bahasa adalah "kekuatan super power yang mereka miliki".Apakah pengaruhnya bagi kemampuan berbahasa Inggris?
Penelitian menunjukkan belajar bahasa dari orangtua akan sangat membantu anak-anak belajar bahasa lainnya.
Mereka akan lebih menunjukkan prestasi di sekolah, mendapatkan pekerjaan lebih baik, meningkatkan rasa percaya diri, serta menunjukkan rasa empati yang lebih tinggi.
"Bila kita belajar bahasa ibu di rumah, bahasa yang digunakan orangtua kita, kita akan bisa berbicara dalam bahasa lain lebih cepat dan belajar dengan lebih efisien," kata Dr Diskin-Holdaway.
Pakar patologi bahasa di Sydney, Veronica Lau, menganjurkan orangtua untuk mempertahankan bahasa pertama mereka di rumah.
Menurutnya ini akan membantu memberikan landasan kuat bagi anak-anak belajar bahasa lainnya.
"Sangat dianjurkan orangtua memberikan contoh penggunaan bahasa pertama di rumah, karena mereka pakai bahasa Inggris di rumah dan mereka bisa membandingkan kedua bahasa tersebut, serta membuat belajar bahasa Inggris jadi lebih mudah," katanya dalam sebuah forum pertemuan orang tua baru-baru ini.Adakah pengaruhnya dengan kemampuan berbicara?
Dr Diskin-Holdaway mengatakan menggunakan berbagai bahasa akan membuat bayi lebih terlambat bicara, tapi ingat dengan manfaatnya di masa depan.
"Anak-anak yang berbicara berbagai bahasa biasanya mulai berbicara lebih lambat dibandingkan anak yang dibesarkan dengan satu bahasa. Namun setelah mereka mulai berbicara, mereka akan segera mengejar ketertinggalan," katanya.
Menurut situs Raising Children, pada umumnya anak-anak akan mulai berbicara pada usia 12 bulan.
Bila seorang bayi dibesarkan dalam dua atau tiga bahasa, maka diperlukan waktu lebih lama bagi mereka berbicara karena sedang membeda-bedakan tiap-tiap bahasa.
Tapi bukan karena mereka bingung, namun karena tapi ada lebih banyak untuk memprosesnya.
Banyak orangtua takut jika anak mereka terlambat berbicara, tapi secara umum pakar mengatakan tidak perlu terlalu khawatir.
"Belajar beberapa bahasa menjadi alasan [terlambat bicara] tapi sayarasa teruslah melakukannya karena pada akhirnya dampak positif lebih besar dari dampak negatifnya," kata Dr Diskin-Holdaway.
Priyansh baru mulai bisa berbicara di usia 13 bulan.
Bila orang tua berbicara dalam dua bahasa berbeda di rumah, seperti Anu dan suaminya, yang umum terjadi adalah anak-anak akan lebih fasih dalam menggunakan satu bahasa ketimbang semua bahasa.
"Penggunaan bahasa dengan orangtua yang menghabiskan waktu lebih sedikit dengan anak mereka akan lebih susah melekat," kata Dr Diskin-Holdaway.
Anu Goel mengatakan ia bersyukur karena telah mengajarkan beberapa bahasa kepada anaknya.
"Kalau kita memiliki kesempatan mengajarkan bahasa ibu kepada mereka, apa buruknya? Belajar berbagai bahasa berbeda akan membuka lebih banyak kesempatan."
Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC Everyday
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karena Migrasi Antar Negara Bagian, Pertumbuhan Ekonomi Queensland Paling Tinggi di Australia