jpnn.com, JAKARTA - Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta mendorong mahasiswanya agar siap bersaing di tingkat dunia di masa mendatang melalui peningkatan keahlian di bidang Broadcast atau siaran. Pasalnya, di era 4.0 ini, kita harus bisa berkarya dengan cakupan yang luas untuk ditonton oleh masyarakat di seluruh dunia.
Hal tersebut disampaikan Akademisi dari Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Rizki Briandana di hadapan mahasiswa UMB saat Diskusi Ilmiah bertajuk "Feature dan Dokumenter" di Gedung Doktoral Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat, Selasa (7/1/2020). Dalam diskusi tersebut, UMB juga menghadirkan Praktisi Media, Winyono Iman Santoso sebagai pembicara.
BACA JUGA: Indonesia Harus Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Lebih lanjut, Rizki sapaan Rizki Briandana menjelaskan dokumenter harus berangkat dari isu atau masalah realitas di masyarakat yang dikemas dengan alur cerita yang menarik. “Dalam dokumenter juga harus ada konflik untuk memberikan dinamika cerita,” ujar Rizki.
BACA JUGA: Setelah Berakreditasi A, Prodi Magister Ilmu Komunikasi UMB Targetkan Berstandar Internasional
Akademisi dari Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Rizki Briandana (kiri) bersama Praktisi Media Winyono Iman Santoso saat diskusi ilmial bertajuk Feature dan Dokumenter di Gedung Doktoral UMB Jakarta. Foto: Dok. UMB
Sementara itu, Winyono Iman Santoso menambahkan pemilihan isu dokumenter harus disesuaikan dengan tujuan utama dari isu atau persoalan yang menjadi perhatian. “Apabila untuk tujuan global maka harus mengedepankan isu-isu yang bersifat global seperti masalah sampah, laut, polusi, dan lingkungan,” tegas Winyono.
BACA JUGA: SMRC Imbau Mahasiswa dan Pemuda Jangan Ragu Menjadi Peneliti
Untuk diketahui, Broadcasting atau penyiaran radio dan televisi merupakan media massa. Keduanya sebagai alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton.
Untuk menjadi penyiar radio atau presenter televisi misalnya perlu keahlian. Karena itu, radio dan televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich