jpnn.com - Mulanya pria yang tinggal di Mulyosari sebut Donwori, 38, bersikukuh mempertahankan rumah tangganya demi anak-anaknya.
Dia ngeyel tak akan berpisah meski sering dikhianati dan dipermalukan istrinya.
BACA JUGA: PNS Berpose Tanpa Busana, Beginilah Akibatnya
Akan tetapi, Donwori mulai sadar dan ikhlas usai membaca surat kecil dari anak pertamanya, sebut Dondon, 9.
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
BACA JUGA: Khawatir PHK Bakal Meluas
TANGAN Donwori tak henti-hentinya mengusap air matanya.
Radar Surabaya memang cukup baik dan akrab dengan pria berambut kriwul itu.
BACA JUGA: Miris, Bocah 12 Tahun Garap Anak Tetangga
Dia sering bolak-balik ke Pengadilan Agama (PA) untuk memastikan dan berharap gugatan cerai istrinya, Sephia, 34 bisa gugur.
Selain alasan cinta, dia tak mau hati anaknya terluka karena perpisahannya.
Akan tetapi, pernyataan mempertahankan rumah tangga sudah tak terucap lagi dari mulutnya.
Rasa cinta bapak dua anak itu kepada istrinya hilang usai membaca surat kecil Dondon.
”Hari ini (Kamis, 20/10) harusnya sidang cerai. Tapi, saya memilih tidak masuk (ke ruang sidang, Red). Biarlah diputus cerai tidak apa-apa. Saya sudah mantap pisah dan yakin setelah baca surat kecil tadi Subuh dari anak lanang,” kata Donwori.
Bunyi surat yang ditulis di atas kertas buku itu adalah:
’Ikhlas yang bahagia... seorang anak soleh pada awalnya begitu tentram hidupnya bersama orang tuanya. Namun, ketika menginjak kelas tiga, hidup sang anak soleh berubah drastis 180 derajat.
Melihat penderitaan sang ayah yang selalu diomeli sang ibu. Puncaknya, sang ayah diinjak-injak bagaikan keset.
Sang anak soleh berguman dalam hati ’kasihan nasib ayahku’.
Selang beberapa detik kemudian, sang anak soleh mengambil air wudhu. Setelah itu, anak menunikan ibadah salat.
Setelah salat, sang anak soleh berdoa:
”Ya Allah, hamba tidak kuasa melihat ayahku tanpa daya kala sang ibu marah. Ya Allah ya robi, hamba ikhlas lillahitaala, jika engkau berkehendak ayahku dipisahkan dengan istrinya, dengan ridho-Mu, ayahku bisa terlepas beban dan bahagia dari ’siksaan’ ibu kandung.
Kerelaan sang anak soleh dengan niat tulus dan ikhlas saat berdoa, didengarkan sang pencipa dengan menurunkan hidayat, mengabulkan permintaan sang anak soleh.
Hidup terus berputar, kini anak soleh hidup berdua dengan sang ayah.
Donwori sendiri begitu heran dengan tulisan sang anak.
Di usia anak yang masih kecil, tulisan dengan bahasa simpel itu sangat menyentuh hati.
”Istri sudah kecantol orang lain, sudah sering menghina, semua saya diamkan. Mungkin anak melihat sikap saya yang ngalah dan akhirnya membuat saya sadar memang saya harus ikhlas cerai dengan istri. Lha wong anak saja ikhlas, masak saya tidak,” kata Donwori sembari mengurai air matanya.
(no/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Perempuan PDIP Dicopot dari Jabatannya
Redaktur : Tim Redaksi