Tokyo 2020

Mengharukan, Katarina Johnson Tolak Naik Kursi Roda, Tertatih-tatih Berlari ke Garis Finis

Kamis, 05 Agustus 2021 – 00:11 WIB
Katarina Johnson-Thompson terduduk di trek. Foto: EFE

jpnn.com, TOKYO - Atlet heptathlon Britania Raya Katarina Johnson-Thompson mengundang perhatian dunia.

Dia menolak naik kursi roda dan menyelesaikan event keempat heptathlon Tokyo 2020 yakni lari 200 meter di Olympic Stadium, Rabu (4/8) malam WIB.

BACA JUGA: Bola Voli Putri Tokyo 2020: Sempat Gugup, Brasil Pukul Rusia di 8 Besar

Katarina mengalami cedera otot betis kanannya saat ia melewati tikungan di event tersebut.

Dia melambat hingga berhenti di puncak trek lurus. Katarina terduduk, menatap garis finis yang sudah terlihat. Adapun lawan-lawannya sudah melintasi garis akhir.

BACA JUGA: Andre De Grasse Raih Medali Emas Nomor Lari 200 Meter Olimpiade Tokyo 2020

BACA JUGA: Lemparan Botol Wawali Nyaris Menimpa Kepala Wali Kota, Kakak Greysia Polii Terdiam, Menangis

Katarina yang terduduk di trek melambaikan tangan kepada petugas medis.

Tim medis merespons, termasuk langsung menyiapkan kursi roda.

Namun, atlet kelahiran Liverpool yang kini berusia 28 tahun itu bangkit.

Dia menolak naik kursi roda.

Dengan tertatih-tatih, Katarina memaksakan menuju garis finis. Dia berhasil.

Namun, Katarina harus didiskualifikasi karena sempat keluar dari jalurnya.

Sebelum melakoni lari 200 meter itu, Katarina tampil lumayan di event lari gawang 100 meter, lompat tinggi, dan tolak peluru.

Namun, dengan insiden yang mengharukan di event lari 200 meter tadi, posisi Katarina untuk sementara merosot ke posisi 22 dari 24 peserta dengan koleksi 2.886 poin.

Puncak klasemen sementara dipegang atlet heptathlon Belanda Anouk Vetter yang mengumpulkan 3.968 poin.

Nomor heptathlon Tokyo 2020 masih menyisakan event lompat jauh, lempar lembing, dan lari 800 meter. (mc/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler