Mengharukan, Pak Kapolda Membantu Penjudi Kawakan

Kamis, 29 September 2016 – 11:33 WIB
Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat saat memeluk Supriyadi, warga Bantul yang gemar berjudi. Foto: Radar Jogja/JPG

jpnn.com - Ada banyak cara untuk menekan angka kejahatan. Di antaranya dengan bicara dari hati ke hati. Nah, cara inilah yang ditempuh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY. Bagaimana dampaknya?

ZAKKI MUBAROK, Bantul

BACA JUGA: KRI Cut Nyak Dien Open Ships di Padang

SUPRIYADI (40) tidak kuasa menahan tangis. Warga Kaligawe, Dukuh Geblak, Bantul itu seolah tak percaya ketika rumahnya disambangi Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat, Rabu (28/9).

“Terima kasih, Bapak. Terima kasih, Bapak,” ucap Supriyadi sembari menangis sesenggukan kala Prasta menyerahkan bantuan pembangunan sarana mandi cuci kakus (MCK) untuk keluarganya.

BACA JUGA: Satgas SBJ Layani Pasien, Juga Perbaiki Sarana Umum

Lantas, siapakah Supriyadi? Bapak satu anak ini merupakan penjudi kawakan.

Waktu longgar Supriyadi tak pernah jauh dari aktivitas judi. Mulai judi cliwik, hingga kartu.  “Berjudi mulai dari remaja ,” tutur pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu.

BACA JUGA: Delapan Kapal Ilegal di Bitung Terancam 6 Tahun Bui

Karena kebiasaan buruk itu pula Supriyadi tak sanggup memperbaiki rumahnya. Rumahnya yang sebenarnya sudah bertembok,  dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun. Bahkan tanpa sarana MCK. Rumah itu juga hanya berlantai tanah.

Selama itu pula Supriyadi yang kini duda, bersama ibunya memanfaatkan sungai di samping rumahnya untuk mandi dan mencuci. “Terkadang juga di MCK umum,” katanya.

Kebisaan Supriyadi berjudi membuatnya tidak bisa menabung. Gajinya sebagai buruh bangunan hanya mampu bertahan kurang dari tiga hari. Semuanya ludes di arena judi. “Sabtu terima gaji, Senin sudah ludes,” lanjutnya.

Supriyadi sebenarnya ingin meninggalkan kebiasaan buruknya yang bertentangan dengan hukum itu. Terlebih, anak semata wayangnya yang baru berusia lima tahun selalu jatuh sakit kala dia kalah bermain.

Tetapi, keinginan itu sirna lantaran tergoda dengan hasil semu yang dijanjikan judi. ”Insya Allah saya akan berhenti,” janjinya.

Kendati begitu, Kapolda tidak menyinggung kebiasaan buruk Supriyadi selama ini. Ia hanya menegaskan, kepolisian ingin membantu masyarakat yang kurang mampu. “Masih banyak masyarakat kurang mampu di sekitar kita,” ungkapnya.

Kapolda menyebut bantuan yang diserahkan senilai Rp 14 juta. Uang ini hasil bantingan anggota Polda DIY usai apel pagi beberapa waktu lalu.

”Saat itu saya bilang kepada anggota. Uang Rp 1000 itu bisa menjadi ganjel (penyelamat dari) neraka,” tegasnya.

Sementara Bhabinkamtibmas Polsek Bantul Bripka Winardi menambahkan, selama dua bulan terakhir intensif mendekati Supriyadi. Dia rutin datang ke rumahnya selepas piket. “Memotivasinya agar berhenti berjudi,” jelasnya.

Selain Supriyadi, ada empat warga Bantul yang didekati Winardi. Sebagian merupakan residivis. Sebagian guru mengaji. Semuanya juga mendapatkan bantuan dari polda DIY.

“Ini sebenarnya inisiatif pribadi saya. Tetapi, Pak Kapolda mengetahuinya dan mendukung penuh,” tambahnya.(din/ong/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengagetkan! Kepalanya Dua, Sudah tak Bernyawa di Perut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler