jpnn.com, TEGAL - Seorang kakek di Kabupaten Tegal bernama Kanapi (60) hidup dalam nestapa di pengujung umurnya. Bahkan saat ajal merenggut Mbah Kanapi pada Jumat lalu (17/3), kondisi kehidupannya benar-benar membuat terenyuh.
Kanapi tercatat sebagai warga RT 2 RW 3 Desa Pamiritan, Kecamatan Balapulang. Tapi sebulan hingga ajal menjemput, Kanapi tinggal di kandang kambing.
BACA JUGA: Ya Allah...Balita Ini 20 Kali Alami Patah Tulang
Pria yang beberapa kali bercerai itu pada awal Maret lalu sempat dibawa ke RSUD Dr Soeselo karena sakit parah. Awal pekan kemarin, dia pulang dan tinggal sementara di rumah kerabatnya.
“Jumat (17/3) pagi, Pak Kanapi meninggal dunia. Dia langsung dimakamkan di TPU di Pamiritan,” kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pamiritan Wardoyo seperti diberitakan laman radartegal.com.
BACA JUGA: Bahas Tembakau, Jokowi Ingatkan Dua Hal Penting
Dia menjelaskan, awalnya Kanapi akan dibawa ke panti jompo. Sebab, anak-anaknya tidak sanggup mengurusnya karena keterbatasan ekonomi.
Namun, pihak panti jompo mensyaratkan agar kesehatan Kanapi pulih sebelum tinggal di panti. Selain itu, warga juga sedang berencana membuat tempat tinggal yang layak baginya.
BACA JUGA: Simsalabim, Polisi Pakai Trik Sulap di Operasi Simpatik
“Warga juga sedang berembuk untuk membuat tempat tinggal yang lebih layak buat dia. Tapi ternyata Allah berkehendak lain, beliau meninggal dunia,” lanjutnya.
Kanapi memang tinggal sebatang kara di sebuah kandang kambing karena tak punya tempat tinggal. Mulanya, dia hidup bersama istrinya dalam satu rumah di kawasan Bumijawa.
Karena suatu masalah, Kanapi lalu bercerai. Dia lantas pulang ke Desa Pamiritan, Kecamatan Balapulang meski di sana tak punya tempat tinggal lagi di kampung halamannya.
Sedangkan warga enggan memberi tempat tinggal bagi Kanapi karena perilakunya sehari-hari yang cenderung kurang bersih. Selain itu, Kanapi yang dalam kondisi sakit sering buang air besar sehingga menimbulkan bau menyengat.
Beberapa warga yang kasihan lalu membuatkan balai-balai yang menyatu dengan kandang kambing. Balai-balai itu hanya bersekat kayu dan karung plastik dengan atap genting yang menyambung dengan kandang. Sebagai dinding penutup, warga menggunakan plastik bekas banner.(fri/ima/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lakalantas di Pantura, Gerbang Masjid Diseruduk Truk
Redaktur & Reporter : Antoni