jpnn.com, MAKASSAR - Bintang PSM Makassar Asnawi Mangkualam Bahar menyadari profesinya sebagai pesepak bola profesional bakal terbentur dengan usia.
Karena itu, dia memilih menginvestasikan uangnya untuk membangun beberapa usaha sebagai persiapan ketika sudah pensiun.
BACA JUGA: Kuartal Pertama 2019, Realisasi Investasi di Batam Capai Rp 1,1 Triliun
Fiqih Syali, kakak Asnawi, masih ingat betul peristiwa tiga tahun lalu. Ketika itu Asnawi memberikan gaji pertamanya di PSM Makassar kepada keluarganya.
Maksudnya tentu saja baik. Untuk menyenangkan kedua orang tua dan saudaranya.
BACA JUGA: Persija Alihkan Fokus ke PSM setelah Kalah Lawan PS Tira Persikabo
BACA JUGA: The Jakmania Pamer Berbagai Koreografi Demi Runtuhkan Mental PSM Makassar
Toh, Asnawi yang kala itu masih berusia 17 tahun juga belum benar-benar membutuhkannya.
BACA JUGA: Pilihan Investasi Banyak, Dana Pihak Ketiga Deposito Turun
“Namun, saya berpikir kalau seperti itu, uangnya akan habis. Saya usulkan agar uangnya diinvestasikan saja dalam bentuk usaha,” ungkap laki-laki 25 tahun tersebut.
Investasi itu bisa menjadi tabungan Asnawi untuk masa depan. Usulan tersebut mendapat dukungan dari sang bunda, Fatmawati.
”Sepak bola jalan terus, tapi rencana masa depan harus dirancang sejak sekarang,” ujarnya.
Fatmawati menyebut pengalaman yang menjadi alasannya. Suaminya yang sekaligus ayah Asnawi, Bahar Muharram, merupakan mantan pemain sepak bola.
Perjalanan Bahar menjadi buki bahwa usia pesepak bola tidak lama. Jika tidak ada persiapan untuk hari depan selepas bermain bola, nasib mantan pesepak bola bakal tak segemilang saat di lapangan.
Kehidupan ekonominya bisa jauh merosot jauh dibanding saat masih aktif bermain. Ada banyak cerita soal itu didengar dan dilihat pasangan Bahar-Fatmawati.
Karena itu, saat Fiqih mengusulkan agar sang adik berinvestasi sejak dini, dia langsung setuju. Asnawi pun mengikuti saran ibu dan kakaknya tersebut.
”Ini baik buat saya. Jadi, saya setuju. Pilihan pertama usahanya adalah menjual kaus,” kata Asnawi.
Pemain 20 tahun itu membuat brand AMB. Brand itu mengambil inisial namanya Asnawi Mangkualam Bahar.
Awalnya membuat t-shirt dengan tulisan bertema sepak bola Indonesia. Setelah itu ditambah dengan jaket dan syal.
”Kami memulainya dari kaus karena ini banyak disukai dan harganya jauh lebih terjangkau dibanding jersi,” terang Asnawi.
Ternyata produk AMB direspons positif pasar. Asnawi pun terus melebarkan sayap bisnisnya.
”Kami pun terus mengembangkannya. Awalnya hanya jualan online, kami lalu membuka distro di Makassar. Usaha ini kini sudah berusia tiga tahun,” jelasnya.
Jika PSM memainkan laga kandang, AMB juga membuka stand di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Tentu bukan Asnawi sendiri yang menjalankannya.
Begitu juga urusan di distro dan lain-lainnya. Fiqih yang mengoperasikan AMB. Usaha AMB tersebut pun sangat menjanjikan.
”Karena itu, kami terus menjalankan usaha ini. Mudah-mudahan semakin berkembang,” sebut Asnawi.
Investasi Asnawi untuk masa depannya setelah pensiun dari lapangan hijau kelak bukan hanya usaha penjualan t-shirt itu. Asnawi juga telah membangun ruko dan rumah kos-kosan.
”Adik juga telah membeli beberapa tanah. Itu semua untuk tabungan masa depannya,” ungkap Fiqih. (Miftakhul F.S)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Investasi, Kurangi Ketergantungan Terhadap Bahan Baku Impor
Redaktur & Reporter : Ragil