jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur Dwi Ariyanto mengatakan, saat ini pilihan investasi sudah banyak.
Dahulu deposito menjadi pilihan masyarakat mengendapkan dananya. Namun, sekarang sudah ada pasar modal, investasi emas, dan lainnya.
BACA JUGA: Genjot Investasi, Kurangi Ketergantungan Terhadap Bahan Baku Impor
“Ini terlihat dari penurunan dana pihak ketiga (DPK) untuk deposito. Masih ada yang mengendapkan dana di deposito, tetapi menunjukkan tren penurunan,” ujarnya.
BACA JUGA: Prospek Ekonomi Indonesia Cerah, BI Ajak Investor Global Tanam Modal
BACA JUGA: Pentolan PDIP: Investasi Era Jokowi Hingga Djarot Mudah, Zaman Anies Sulit
Dwi menambahkan, pemahaman masyarakat terkait pentingnya investasi juga semakin baik.
“Karena itu, mereka banyak yang memilih emas karena lebih stabil untuk jangka panjang,” ucapnya
BACA JUGA: Strategi Pemprov Jatim Genjot Investasi Sektor Manufaktur
Di sisi lain, PT Antam mencatat dalam satu bulan terakhir harga logam kepingan satu gram sempat menyentuh Rp 723.240.
"Sempat turun ke harga Rp 719.333 pada awal bulan (Juli), tetapi kembali stabil ke level sekarang (Rp 715.000)," ungkap Marketing Representative Butik Antam Balikpapan M Yasin.
Adanya penguatan tersebut secara otomatis mendongkrak harga beli kembali atau buy back. Namun tren kenaikan harga tersebut justru memacu aksi beli.
"Sejak Ramadan lalu transaksi meningkat hingga sekarang. Rata-rata 30 transaksi per hari, sebelumnya hanya 20 transaksi per hari,” bebernya.
Logam mulia kepingan setengah gram dan satu gram belakangan cukup digandrungi.
Sebelumnya hanya logam mulai kepingan 10 gram dan 25 gram yang menjadi pilihan favorit konsumen dan kerap mendominasi penjualan.
"Kalangan menengah cukup banyak yang beli kepingan setengah dan satu gram. Untuk yang setengah gram biasanya dijadikan hadiah,” ujarnya. (aji/ndu/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi Pemprov Kalsel Genjot Investasi
Redaktur & Reporter : Ragil