Mengintip Progres Pembangunan Tol Pertama di Kalimantan

Selasa, 09 Juli 2019 – 02:20 WIB
Tol Balikpapan–Samarinda. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Pembangunan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) sepanjang 99,35 kilometer diupayakan selesai pada tahun ini.

Jalan baru ini diharapkan mampu mendorong ekonomi daerah menjadi lebih baik.

BACA JUGA: Impor Turun 36,93 Persen

Tol pertama di Kalimantan itu terbagi menjadi lima seksi, yaitu seksi I ruas Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 km.

BACA JUGA: Pameran Naikkan Potensi Ekspor Sektor Peternakan

BACA JUGA: Berita Duka, Adib Kurnianto Meninggal Dunia

Seksi II ruas Samboja–Muara Jawa sepanjang 30,98 km. Seksi III ruas Muara Jawa–Palaran sepanjang 17,50 km. Seksi IV ruas Palaran–Samarinda sepanjang 17,95 km.

Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan sepanjang 11,09 km. Berdasarkan monitoring konstruksi per 21 Juni 2019, saat ini progres konstruksi Tol Balikpapan–Samarinda secara keseluruhan telah mencapai sebesar 90,19 persen.

BACA JUGA: Kontribusi Pajak UMKM Belum Signifikan

Untuk seksi I dan V saat ini progres konstruksinya mencapai 92,91 persen. Seksi II, III, dan IV saat ini progres konstruksinya telah mencapai 92,51 persen.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, Tol Balsam diharapkan dapat dioperasikan pada akhir tahun ini.

Total biaya investasi pembangunan jalan tol ini mencapai Rp 9,97 triliun oleh pelaksana konstruksi PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda.

Nantinya tol ini memangkas biaya logistik pendistribusian barang dan jasa antardua kota tersebut.

Perjalanan di wilayah Balikpapan dan Samarinda dari semula menghabiskan waktu 3 jam dapat ditempuh hanya dengan waktu 1 jam.

Kehadiran tol yang merupakan cikal bakal jalan Trans Kalimantan ini disambut baik oleh masyarakat yang terus mendukung terbangunnya jalan tol ini hingga tahap penyelesaian.

“Tol Balikpapan–Samarinda menjadi pendukung pengembangan sektor kawasan-kawasan industri yang bergerak di sektor kelapa sawit, batu bara, migas, dan pertanian,” tuturnya, Minggu (7/7).

Tol ini juga menjadi akses penghubung Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kaltim Faisal Tola mengatakan biaya logistik di Balikpapan dan sekitarnya sebenarnya tidak terlalu tinggi.

“Namun, karena faktor jalan yang jaraknya jauh dan tidak bagus, maka biaya logistik jadi mahal. Wajar banyak yang menunggu jalan tol ini rampung. Waktu dan jarak tempuh bisa terpangkas,” terangnya.

Belum lagi, lanjutnya kerap kali terjadi kecelakaan. Pasalnya jalan Samarinda-Balikpapan tidak semuanya mulus dan besar. Kalau truk bermuatan besar sulit lewat dan harus berjalan pelan.

“Semoga saja tahun ini bisa terealisasi. Sudah cukup lama Kaltim menunggu jalan tol. Sumatera saja sudah terhubung,” ujarnya. (aji/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyebab Utama Harga TBS Kelapa Sawit Anjlok


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler