Mengkhawatirkan, Seperempat Populasi Masyarakat di Wilayah ini Menderita Diabetes

Senin, 22 November 2021 – 12:01 WIB
Ilustrasi - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat disuntik vaksin COVID-19 di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Kamis (14/1/2021). (tangkapan layar)

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkap fakta tentang penyakit diabetes.

Menurutnya, Indonesia menempati urutan kelima tertinggi penderita diabetes.

BACA JUGA: Wakil Menteri Kesehatan Iran Positif Terjangkit Virus Corona

Bahkan, ada satu daerah di Indonesia, hampir seperempat dari populasi masyarakatnya menderita penyakit ini.

Daerah dimaksud yakni Maluku Utara.

BACA JUGA: 7 Makanan Super yang Bantu Anda Mengelola Diabetes

Dante mengatakan Maluku Utara menempati angka kasus tertinggi penyakit diabetes atau kencing manis di Indonesia.

"Indonesia menempati urutan kelima diabetes di dunia. Dari evaluasi kelihatan satu dari sepuluh orang di Indonesia menderita diabetes," ujar Dante Saksono Harbuwono.

BACA JUGA: Muncul Ajakan Jihad Melawan Densus 88, Bang Edi Mengingatkan Begini

Dia menyatakan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam acara diskusi terbuka Oftamologi Komunitas Monthly (OFKOMers) yang diikuti dari YouTube INACOS di Jakarta, Minggu (21/11) malam.

Menurut Dante, selain Maluku Utara, wilayah lain yang juga angka penderita kencing manis tinggi yakni DKI Jakarta dan kawasan sekitarnya.

Hasil survei kesehatan yang dilakukan Kemenkes RI menyebutkan sebanyak 14 persen pasien obesitas saat ini berada di Jakarta.

"Di Jakarta sekitar seperempat orang mengalami hipertensi, obesitas, diabetes. Untuk ibu-ibu lebih banyak mengalami metabolisme sindrom," katanya.

Dante memperkirakan jumlah itu bisa makin meningkat seiring kebiasaan hidup yang tidak sehat.

"Studi di Jakarta pada 2026 angka diabetes diperkirakan 12,1 persen."

"Artinya, satu dari delapan orang di Jakarta menderita diabetes. Sedangkan di sub urban, Jakarta-Depok dan lainnya angka diabetes bisa lebih tinggi lagi," katanya.

Dante mengatakan orang Asia cenderung lebih berisiko terkena penyakit diabetes dibandingkan masyarakat keturunan Eropa, meski indeks massa tubuhnya rendah atau tidak gemuk.

Berbeda dengan di negara maju, diabetes sebagian besar dialami orang yang obesitas.

Menurut Dante, beberapa penelitian disimpulkan risiko diabetes yang membayangi orang Asia sebab memiliki otot lebih sedikit dan lemak perut lebih banyak.

"Diabetes di Asia dan Kaukasia ditandai oleh faktor genetik dan epigenetik yang dipicu oleh penurunan produksi insulin pada pankreas seseorang," katanya.

Dante mengatakan diabetes menyebabkan komplikasi mikrovaskiler dan makrovakular bahkan bisa dua-duanya terjadi secara bersamaan.

"Studi menunjukkan komplikasi ginjal di Asia 60 persen, 40 persen di Kaukasia. Orang Asia selain cenderung diabetes dia cenderung mudah alami komplikasi di ginjal," katanya.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler