PONTIANAK -- Kekhawatiran kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal berlangsung lama di Kalimantan Barat (Kalbar), disikapi dengan gagasan agar Pertamina mengimpor BBM dari Sarawak, Malaysia melalui jalur daratGagasan yang diusung Kamar Dagang dan Industri Kalbar ini mendapat dukungan dari dewan dan pengusaha perbatasan
BACA JUGA: Kaki Gajah Ancam 6 Kabupaten
Alasan perlunya Pertamina segera mengimpor BBM dari Serawak ini lantaran proses evakuasi KM Rahmatia Sentosa yang karam di Muara Jungkat, tak kunjung selesai
BACA JUGA: SK Asli CPNS Tunggu Pra Jabatan
"Kita pahami apa yang diutarakan Kadin itu
BACA JUGA: Melonjak, Korban Gigitan Anjing Rabies
Tetapi tentu Pertamina harus dapat izin dulu dari pemerintah pusat dan tentu ada prosedurnyaSelama ini, kita memang ada juga impor BBM, yang ditangani pemerintah pusat," katanya tadi malamNamun, lanjut Awang Sofian, impor BBM dari Malaysia melalui jalur darat ini harus dilakukan hanya untuk sementara, sampai proses evakuasi KM Rahmatia selesaiSoalnya, apabila proses evakuasi tersebut masih berlangsung lama, dikhawatirkan kelangkaan BBM semakin parah dan dampak yang dirasakan masyarakat juga semakin besar
Dijelaskan, warga tidak bisa terus-terusan mengalami kesulitan mencukupi kebutuhan BBM"BBM itu sangat vitalKalau kelangkaan terus terjadi, listrik juga nanti akan berpengaruhBBM menggerakkan yang lain, sektor transportasi dan sebagainyaDampaknya sangat fatal, kecuali Adpel dan Pelindo bisa cepat," tambahnyaKondisi geografis Kalbar yang berbatasan darat secara langsung dengan Malaysia dinilai dapat dimanfaatkan
Dukungan juga disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Perbatasan Indonesia (AP3I) Kalbar, HR ThalibBahkan ditegaskan, AP3I siap memfasilitasi dan dilibatkan dalam upaya impor BBM tersebut melalui jalur darat (Entikong)Bahkan kargo-kargo yang dimiliki AP3I sudah disiapkan jika Pertamina membutuhkan dukungan.
HR Thalib juga mengeluhkan tentang kondisi yang dialami masyarakat terkait kelangkaan BBM ini"Kalau Entikong ini tidak dekat Tebedu-Malaysia, mungkin masyarakat di sini sudah pingsan karena tidak ada BBM," ujarnyaBensin eceran di Entikong menurutnya sudah menyentuh harga Rp10 ribu per literSementara di Malaysia, harga premium hanya Rp5.300 per liter dan harga pertamax Rp7.300
Hanya saja, Pertamina Kalbar tidak bisa langsung menyatakan kesiapannyaSales Representative Pemasaran BBM Retail Pertamina Rayon VI Kalbar John Haidir mengatakan, kebijakan impor BBM harus melalui pemerintah pusat dan perlu didahului dengan kesepakatan G to G (pemerintah Indonesia dengan Malaysia)"Pertamina Pontianak tidak punya kewenangan," katanya
Alasan lain, impor BBM ini juga memerlukan waktu lantaran terkait pula dengan jumlah subsidi yang perlu dihitung oleh pemerintah pusat"Tetapi, sebatas usulan dan ide, wacana impor BBM dari Malaysia ini sangat menarik," ujarnya.(rnl/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Listrik, Bertahun-tahun Andalkan Obor
Redaktur : Tim Redaksi