jpnn.com - MALANG – Wacana kembalinya Arema ke Stadion Gajayana menguat. Hal ini menyusul anjloknya pendapatan Singo Edan ketika bermain di Stadion Kanjuruhan beberapa laga terakhir.
Demi mengembalikan neraca keuangan klub yang terseok-seok karena Kanjuruhan sepi, Arema mempertimbangkan semua kemungkinan yang ada.
BACA JUGA: PON Jabar Masih Jauh Panggang dari Api, Menpora: Nilainya Tujuh
CEO Arema Iwan Budianto yang diwawancarai Malang Post (Jawa Pos Group) mengatakan, jumlah penonton dalam beberapa laga terakhir memang jauh di bawah ekspektasi.
“Rata-rata hanya 8.000, paling top saat kita main lawan Madura United, sekitar 9-10 ribuan. Laga yang digelar pukul 9 malam jadi salah satu alasan suporter tak mau datang,” kata IB, sapaan akrabnya.
BACA JUGA: Peraih Ranking Lima Dunia: Terima Kasih Pak Jokowi
IB menerangkan, bagi suporter di area selatan, perjalanan menuju Stadion Kanjuruhan tidak akan ada masalah karena jarak yang dekat.
Beda halnya dengan suporter dari ujung utara. Misalnya, Aremania dari Lawang atau Sukorejo jelas menempuh waktu berjam-jam untuk tiba di Stadion Kanjuruhan.
BACA JUGA: Zidane Ingatkan Pendukung Madrid
“Kalau posisi laga di Kota Malang, waktu tempuh suporter yang selatan agak lama sedikit, dari biasanya 15-30 menit jadi 45 menit. Tapi, kan yang Sukorejo bisa agak tenang saat berangkat. Biasanya butuh dua jam ke Kanjuruhan, sekarang bisa 45 menit sampai satu jam karena di Gajayana,” jelas mantan Exco PSSI yang kini dicalonkan jadi bakal wakil ketua PSSI di kongres.
Meski demikian, IB menyadari, kualitas Stadion Gajayana tidak sama seperti Kanjuruhan.
Terutama, urusan rumput, dan pencahayaan yang sangat vital untuk kelancaran pertandingan.
Bapak dua anak tersebut menjelaskan pentingnya rumput dan lampu yang jadi sarana utama pertandingan.
“Soal lampu memang jadi masalah. Karena, untuk pertandingan mungkin sudah cukup. Asalkan lapangan diterangi permainan bisa jalan. Namun, kita mempertimbangkan televisi yang butuh pencahayaan lebih. Karena itu, kami menunggu GTS verifikasi pemindahan venue,” sambung IB.
Dia menambahkan, kembalinya Arema ke Gajayana, juga menjadi pertaruhan tersendiri.
Karena, alasan stadion Kanjuruhan sepi dengan jarak yang jauh, tak akan berlaku bila lawannya adalah Persib Bandung.
Status lawan juga menentukan ramai tidaknya pertandingan kandang Arema.
Belum tentu, Arema bermain di Stadion Gajayana lalu suporter akan penuh di setiap tribun.
Lawan Arema pada tanggal 30 September nanti, adalah Mitra Kukar dan dihelat pukul 21.00 WIB.
“Selain karena jarak yang jauh, suporter menganggap permainan Arema kurang atraktif. Menang ya menang, tapi harus atraktif. Kalau itu lebih kepada faktor internal tim saja. Karena itu kita datangkan Marcio Teruel dan Nicholas Kalmar,” tambah IB. (fin/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enrique tak Khawatir Barca Kehilangan Messi
Redaktur : Tim Redaksi